Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serunya Ikut Berburu Abalone di Burns Beach, Western Australia

5 Maret 2017   10:05 Diperbarui: 5 Maret 2017   20:00 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serunya Ikut Berburu Abalone di Burns Beach ,Western Australia

Pagi tadi jam 6.00 ,kami sudah berangkat dari rumah,bersama putra pertama kami ,Irmansyah Effendi. Dengan berbekal Lisensi untuk menangkap Abalone yang di urus dan dibayarkan oleh putra kami. Karena ada Kartu Senior Card,jadi lumayan dapat diskon dan membayar 36 dolar atau setara 360 ribu rupiah. Kemudian ada kelengkapan yang harus dibawa ,yakni kartu Senior Card dan alat untuk mengukur besarnya Abalone dan sebuah oben besar,serta kantong untuk menyimpan Abalone.

Abalone merupakan makanan laut yang termasuk elit ,karena harganya sangat mahal ,perkg berkisar antara 150 dolar . Apalagi kalau sudah dihidangkan di restoran seafood,maka harganya tentu saja akan menjadi berlipat ganda.

Setibanya di Burns Beach,ternyata tempat parkir sudah penuh. Tampak kendaraan Ranger ,sebutan untuk Polisi disini sudah juga datang dan memasuki lokasi perburuan Abalone.

Perlu Perjuangan Keras

Ternyata berburu Abalone,tidak semudah dibayangkan . Kalau sekedar mancing,ya enak,tinggal cari tempat untuk berteduh dan duduk ,sambil menanti ikan menyambar umpan .Tapi ternyata berburu Abalone,memerlukan pejuangan yang sangat keras,yakni melintasi ombak atau mendaki karang yang terjal dan curam,serta sangat tajam.

Awalnya,kami  mencoba melalui jalan pintas,yakni masuk keair,tapi ternyata arus terlalu kuat dan ombak yang menghempas tidak tertahankan.Kami memutuskan balik dan mengambil jalan mendaki karang karang yang terjal dan sangat riskan. Saya memilih merangkak naik,daripada meniru putra kami yang mampu melangkah dengan cepat.

img-20170305-wa0009-58bb64882ab0bd520db08d2a.jpg
img-20170305-wa0009-58bb64882ab0bd520db08d2a.jpg
Ratusan Orang Menunggu Dilaut

Tak ubahnya bagaikan sebuah kompetisi,semua orang siap siap berdiri diair laut ,tapi belum boleh mulai perburuan. Menunggu tepat jam 7.00 pagi ,ada aba aba ,yang diberikan Petugas disana,baru boleh mulai menyerbu untuk mencari Abalone.Tampak ada puluhan Petugas di sana yang mengawasi. Pada awalnya,saya bengong, mana ombak cukup besar,mana yang Abalone dan mana yang batu,belum dapat saya bedakan,Putra kami menunjukkan bagaimana caranya dan kemudian ,sebelum di congkel pakai obeng besar,harus diukur terlebih dulu. Karena kalau menangkap yang kecil,maka akan di denda .Aduh,koq kompetisinya rumit benar ya, Tapi begitulah aturan mainnya dan siapa yang ikut bermain,harus patuh atau bayar denda.

img-20170305-wa0008-58bb64ef1dafbd2805faebae.jpg
img-20170305-wa0008-58bb64ef1dafbd2805faebae.jpg
Dalam waktu dua detik,ombak berlalu,maka obeng harus sudah mampu mencapai sasarannya dan kemudian mencongkelnya.  Karena putra kami sudah berpengalaman,maka dalam waktu kurang dari 30 menit,kantong kami sudah terisi 15 Abalone.Finish!

Sementara ada yang sama seperti saya tidak berpengalaman dan tidak ada yang menuntun,maka setengah jam,belum satupun Abalone yang diperolehnya. Di goyang goyang ombak .lumayan juga rasanya.  Ketika saya mau mengambil camera,ee ternyata sudah basah dan tidak dapat digunakan. Syukur ada putra kami Irman yang bantu memotret lewat HP nya dan difowardkan kepada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun