Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya Muslim Anda Bukan tapi Kita Tetap Bersaudara

20 Juli 2014   03:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:51 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_334316" align="alignleft" width="640" caption="zauda berpose disamping bu Lina/ft.docpri"][/caption]

Saya Muslim Anda Bukan Tapi KitaTetap Bersaudara

Banyak orang asal Indonesia, yang kira kira sebaya kami, tidak betah lama lama tinggal di Australia.Rata rata alasannya adalah bosan,karena tidak ada teman teman disini. Kami ketemu dengan salah seorang dosen Tafe, yang asal dari Jakarta. Ia bercerita bahwa ibundanya, baru 2 bulan disini, sudah minta pulang. Padahal ia berharap ibundanyamenetap bersamanya disini. Kami katakan, bahwa kalau mau tinggal dinegeri orang, kita harus proaktif mencari teman. Salah satunya adalah dengan mengikuti kegiatan sosial setempatatau ikut kursus gratis bahasa Inggeris ,yang diperuntukkan untuk semua imigran.

Pemimpin kursus adalah seorang wanita muda ,asal Philipina. Tempat belajar ini dikenal dengan nama I.M.S. ,singkatan dari Ilawarra Multicultural Service. Kegiatan ini dibawah departmen pendidikan dan kebudayaan Australia. Tidak dipermasalahkan , apakah sudah jadi warga negara Australia atau tidak. Bahkan pasporpun tidak ditanyai,selain dari mengisi formulir ,alamat jelas dan nomer telepon yang bisa dihubungi.

Sungguh Multicultural

Ternyata Ilawarra Multicultural Service ini, bukan hanya sebatas nama,melainkan benar benar di aplikasikan dalam kegiatan sehari harian. Salah satu budaya Australia adalah :”jangan tanya tentang agama orang “ ,karena itu adalah hak pribadi seseorang. Mau memilih agama apapun, bahkan mungkin juga ada yang memilih tidak beragama.Yang penting , jangan menganggu kehidupan pribadi orang lain.

Dalam kelas kami lumayan, ada sekitar 30 an orang yang bergabung. Walaupun terkadang yang datang saling bergantian, karena berbagai alasan. Kelas tidak dibagi berdasarkan usia, jadi dalam satu kelas bisa saja yang usianya masih muda ,sekelas dengan orang yang sebaya orang tuanya.

Indonesia? Asalammualaikum..

Nah,pada waktu break untuk morning tea, kami saling bertegur sapa dan menanyakan dari negara mana asal masing masing. Senang sekali rasanya mendapatkan sahabat baru di negeri orang. Karena bagi kami, hidup tanpa sahabat ,alangkah sepi rasanyadunia ini.

Tiba giliran kami bertemu denganperserta kursus dari Mesir ,seorang wanita muda yang memperkenalkan namanya ;”Zauda”.Selesaibersalaman ,ketika ditanya asal dari negara mana ,langsung saya jawab:” Indonesia”.

Mendengar jawaban saya, wajahnya tampak ceria dan langsung menyapa:” Assalammualaikum Effendi”dan tanpa canggung saya jawab :” Mualalaikum salam Zauda”.Maaf, anda muslim ya Effendi ?”

“Maaf bukan, saya memang asal Indonesia, tapi kebetulan bukan Muslim”

“ Oooh,,kataZauda,tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kekecewaan. Hanya saja ia melanjutkan, tapi nama anda :”Effendi” persis nama Turki.” Katanya.

“Benar,banyakorang yang menyangka demikian”jawab saya santai.

“That is not a matter Effendi..what ever your religion,you aremy brother”. Sebuah kalimat yang sangat menyejukkan hati.Saya Muslim ,anda bukan, tapi kita tetap bersaudara.

Zauda Berpuasa

Sambil ngobrol,karena waktu break hanya 15 menit, saya melihat kecangkir yang sejak tadi saya pegang, belum ada isinya. Namun rasa segan, karena wanita didepan saya sedang berpuasa. Seperti bisa membaca keraguan saya. Zauda ,mengatakan :”Please Effendi, don’t be hesitate ..silakan minum…yang puasa itu saya,bukan anda” katanya ramah.

Bergabung di Ilawarra Multicultural Service ini ,ternyata tidak hanya berkesempatan untukmenambah pengetahuan tentang bahasa dan budaya berbagai suku bangsa, tetapi juga belajar ,bagaimana pandangan orang Muslim tentang diri saya yang bukan muslim . Kalimat bahwa:’ Saya Muslim.sedangkan anda bukan Effendi, tapi kita tetapi bersaudara”.,adalah kalimat yang tidak pernahakan saya lupakan..

Ternyata puasa itu tidak hanya penuh berkah untuk orang Muslim, tetapi saya merasa ikut mendapatkan berkahnya ,Buktinya ,saya mendapatkan tambahan pencerahan, bahwa semua orang bisa menjadi sahabat dan menjalin hubungan persaudaraan.

New South Wales, 19 Juli, 2014

Tjiptadinata

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun