Sampai kapanpun saya tidak akan pernah mendukung Ahok.
Untuk pernyataan ini, rasanya saya tidak perlu latah mengikuti contoh contoh buruk yang diberikan oleh  para selebritis dan  petinggi di negeri ini. Yang katanya,kalau apa yang dikatakannya tidak terbukti ,maka ramai ramai mereka mau loncat dari Monas . Bahkan kabarnya ada yang mau loncat dari menara Eiffel dan ada juga yang mau dikebiri. Jelas saya tidak sudi mengikuti kebodohan dan tindakan naif itu.
Saya menuliskan artikel ini dengan sadar dan tanpa paksaan siapapun, bahwa biarlah orang lain ramai ramai mendukung Ahok. Saya tidak akan pernah mendukungnya.
Pada Pilkada nanti, saya akan pulang ke Jakarta. Dan kalau dua tahun lalu,saya ikut panitia Pilkada,tahun 2017 saya akan mikir mikir dulu,sebelum memutuskan. Yang jelas dan pasti adalah Saya tidak akan mendukung Ahok dan juga pasti tidak akan  menusuknya.
Why??
Mengapa?
Tentu perlu dijelaskan mengapa sampai saya mengambil sikap demikian,bahkan memutuskan untuk tidak mendukung ,maupun menusuk Ahok?
Pertama: Banyak orang merasa dirinya pintar. Akan tetapi karena pikiran itu sudah terkontaminasi dengan arus politik belakangan ini, maka banyak orang sudah tidak dapat lagi membedakan mana yang benar benar nyata dan mana yang tampaknya nyata,namun sesungguhnya dibalik semuanya itu, hanya tipuan semata.
Walaupun terang terangan di tipu, namun orang yang menipu tidak mungkin diseret keranah hukum. ,Karena memang tidak terjadi pelanggaran kaidah kaidah hukum itu sendiri.Bahkan seandainya ada yang nekat melakukan tuntutan secara hukum ,akibatnya hanya akan mempermalukan diri sendiri.
Buktinya adalah Artikel ini
 Artikel ini bukan humor.Melainkan sebuah pernyataaan yang ditulis secara lugas . Namun jadi di salah artikan oleh pembaca . Padahal tulisan ini sama sekali tidak ada urusan dengan politik. Juga tidak ada kaitannya dengan haters dan lovers, Hanya sebuah pernyataan pribadi semata.