Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sampai Kapanpun Saya Tidak Akan Mendukung Ahok

23 April 2016   18:29 Diperbarui: 23 April 2016   22:10 5087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sampai kapanpun saya tidak akan pernah mendukung Ahok.

Untuk pernyataan ini, rasanya saya tidak perlu latah mengikuti contoh contoh buruk yang diberikan oleh  para selebritis dan  petinggi di negeri ini. Yang katanya,kalau apa yang dikatakannya tidak terbukti ,maka ramai ramai mereka mau loncat dari Monas . Bahkan kabarnya ada yang mau loncat dari menara Eiffel dan ada juga yang mau dikebiri. Jelas saya tidak sudi mengikuti kebodohan dan tindakan naif itu.

Saya menuliskan artikel ini dengan sadar dan tanpa paksaan siapapun, bahwa biarlah orang lain ramai ramai mendukung Ahok. Saya tidak akan pernah mendukungnya.

Pada Pilkada nanti, saya akan pulang ke Jakarta. Dan kalau dua tahun lalu,saya ikut panitia Pilkada,tahun 2017 saya akan mikir mikir dulu,sebelum memutuskan. Yang jelas dan pasti adalah Saya tidak akan mendukung Ahok dan juga pasti tidak akan  menusuknya.

Why??

Mengapa?

Tentu perlu dijelaskan mengapa sampai saya mengambil sikap demikian,bahkan memutuskan untuk tidak mendukung ,maupun menusuk Ahok?

Pertama: Banyak orang merasa dirinya pintar. Akan tetapi karena pikiran itu sudah terkontaminasi dengan arus politik belakangan ini, maka banyak orang sudah tidak dapat lagi membedakan mana yang benar benar nyata dan mana yang tampaknya nyata,namun sesungguhnya dibalik semuanya itu, hanya tipuan semata.

Walaupun terang terangan di tipu, namun orang yang menipu tidak mungkin diseret keranah hukum. ,Karena memang tidak terjadi pelanggaran kaidah kaidah hukum itu sendiri.Bahkan seandainya ada yang nekat melakukan tuntutan secara hukum ,akibatnya hanya akan mempermalukan diri sendiri.

Buktinya adalah Artikel ini

 Artikel ini bukan humor.Melainkan sebuah pernyataaan yang ditulis secara lugas . Namun jadi di salah artikan oleh pembaca . Padahal tulisan ini sama sekali tidak ada urusan dengan politik. Juga tidak ada kaitannya dengan haters dan lovers, Hanya sebuah pernyataan pribadi semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun