Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ribuan Pelajar di Denda 100 Dolar untuk Berikan Efek Jera

27 Mei 2016   17:45 Diperbarui: 27 Mei 2016   17:58 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: dokumentasi pribadi /Petugas menilang seorang anak,yang naik kereta api ,tanpa kartu Pelajar

Ribuan pelajar didenda 100 dolar atau senilai 1 juta rupiah oleh pemerintah ,dalam hal ini department perhubungan di Australia Barat. Bagaimana reaksi kita membaca ini ? Mungkin merasa tindakan yang keterlaluan? Tidak manusiawi? Melanggar HAM? Tentu setiap orang boleh boleh saja memiliki interprestasi untuk setiap kejadian.

Sementara itu ,para ahli hukum dan anggota dewan terhormat kita, sedang sibuk membahas tentang hukuman apa yang patut,untuk memberikan efek jera kepada kaum remaja,dalam upaya untuk menekan angka tindak kejahatan yang semakin meningkat. Yang mana Pelakunya justru adalah anak anak sekolah dan remaja. Dan rumitnya,hukuman yang dapat memberikan efek jera ini,harus memenuhi beberapa kriteria,diantaranya: harus memperhatikan masa depan pelaku yang masih dibawa umur .Serta harus sesuai dengan undang undang dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Ketika para pakar kita sedang sibuk,ternyata Australia sudah menerapkan hukuman ,yang dapat memberikan efek jera .Bukan hanya kepada pelakunya yang adalah anak anak sekolah, tapi secara tidak langsung ,menghukum orang tua mereka.Karena mustahil anak anak sekolah dapat membayar denda 100 dolar.Pasti yang akan membayar adalah para orang tua mereka. Sehingga sejak dini, anak anak sekolah dan orang tua, sudah diberitahu,bahwa diantara anak anak mereka, mungkin saja dirumah adalah :”anak manis” atau “anak papa mama” ,namun diluar mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum. Walaupun belum menyentuh rana criminal .

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Apa saja kesalahan yang dapat menjadikan ribuan para pelajar ini didenda 100 dolar?
  • Harus selalu membawa Kartu Pelajar.Bilamana lupa,maka mereka harus membeli tiket dengan harga orang dewasa.
  • Karena mereka hanya membayar 50 sen, maka ketika kursi penuh, maka mereka harus berdiri untuk memberikan tempat duduk kepada orang dewasa
  • Dilarang makan dan minum selama di dalam pengangkutan umum.termasuk kereta api dan bus
  • Dilarang meletakkan kaki dikursi penumpang lain
  • Dilarang membunyikan music yang dapat mengganggu penumpang lain
  • Dilarang bertingkah laku tak pantas
  • Dan sudah jelas tidak boleh naik kereta api atau bus, tanpa tiket yang valid
  • Semua Gerak Gerik Penumpang Dipantau Lewat CCTV

Semua gerak gerik penumpang dipantau lewat camera cctv.  Bila terjadi pelanggaran,maka pada stopan berikutnya, Petugas naik dan langsung mendapatkan pelakunya. Yang tidak bisa mengelak ,entah alasan apapun,karena fotonya sudah direkam di camera.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Tidak Ada Kata Maaf

Tadi kami naik kereta api dari stasiun kereta api di Joondalup,menuju ke Perth. Ada beberapa stopan,dimana para penumpang secara bergantian, ada yang turun dan ada yang naik. Tiba tiba ada dua petugas masuk dan hal ini sudah biasa terjadi..Setiap orang tanpa diminta, memperlihatkan tiket atau kartu Langganan Transperth. 

Kamu juga memperlihatakan kartu kami dan setelah di tag, melangakah ketempat duduk yang lain.Pada tempat duduk paling ujung,Petugas tersebut berhenti dan berbicara dengan seorang remaja. Tampak si anak memelas melas mohon agar tidak ditilang, karena lupa bawa Kartu Pelajar ,tapi membeli tiket pelajar.Tapi wajah Petugas tak berubah,Mengelengkan kepala dan mencatat alamatnya ,serta memberikan secarik kertas. Dan berlalu.

Dipajang Secara Mencolok

Kalimat yang bertuliskan :” Ribuan pelajar harus membayar denda 100 dolar, karena tidak lulus test sederhana,” dipajang secara mencolok,dibagian atas kereta api.Maksudnya untuk mengingatkan agar jangan coba coba melanggar aturan.Ternyata masih ada yang melanggar dan ditilang.

Mungkin tulisan ini ada manfaatnya ,setidaknya menjadi masukan berguna bagi para ahli hukum kita, dalam menetapkan hukuman bagi para pelajar,yang melanggar aturan.sejak sedini mungkin. Dan tidak harus menunggu mereka melakukan tindakan criminal. Begitu terjadi pelanggaran aturan maka perlu ada tindakan tegas.

Iluka, 26 Mei, 2016

Tjiptadinata Effendi

(Catatan: semua foto : tjiptadinata effendi)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun