[caption caption="Sumber Foto: abc.net.eu"][/caption]Matt Coulter dari Kebun Raya Adelaide mengatakan bahwa konservatori di sana akan buka sampai tengah malam hari Selasa (2/2/2016) sehingga pengunjung bisa melihat dan merasakan bau dari bunga tersebut."Bau bunga bangkai ini sebenarnya lebih kuat di malam hari." katanya.
"Bunga ini mengeluarkan bau secara teratur, jadi bukan sekali saja. Jadi tiap 20-30 detik tanaman ini akan mengeluarkan aroma, dan kemudian menghilang, dan 20-30 detik berikutnya mengeluarkan baunya lagi.”(sumber berita : abc.radio.australia. 02-02-16)
Aneh memang kedengarannya, namun ini adalah berita yang dipublished oleh abc radio Australia. Bahwa ribuan orang antri ,hanya untuk dapat menyaksikan bunga Bangkai ini kembang dan sekaligus mencium bau busuknya..
Bahkan ketika bunga bangkai pertama mekar akhir Desember 2015, di Kebun Raya di kawasan Mount Lofty sekitar 10 km dari pusat kota Adelaide, tercatat sekitar 10 ribu orang berkunjung ke sana untuk melihat dan mencium aromanya.
Bunga Bangkai Tidak Sama Dengan Bunga Raflesia
Kami baru tahu, bahwa bunga Raflesia dan bunga Bangkai tidaklah sama, ketika kami mengunjungi Bengkulu 2 tahun lalu.Disana kami mendapatkan penjelasan,bahwa banyak orang yang tidak mengetahui dan menyamakan saja antara Raflesia dan Bunga Bangkai..
Bunga bangkai ini ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Itali bernama Odroardo Beccari. .Dilihat dari bentuk dan besarnya bunga Bangkai ini tumbuh tinggi dan mempunyai batang serta daun bunga yang tingginya mencapai 5 meter sedangkan Raflesia hanya kelopak bunga yang terdapat mendatar ditanah dengan tinggi setengah meter.
Kalau bunga bangkai itu bila kembang baunya busuk sekali,kayak bau bangkai.Sedangkan Bunga Raflesia tidak. Waktu mekar bunga ini, lanjutnya, bisa mencapai 15 hari. Saat umur bunga sudah matang atau 7 hari, pucuk bunga akan terlihat layu dan mulai mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Bunga Bangkai ini dalam bahasa latinnya disebut Amorphopalus Titanum.
Bunga Bangkai yang berasal dari Pulau Sumatera ini, mekar untuk kedua kalinya di Australia Selatan, kali ini di Kebun Raya Adelaide, dan ribuan orang antri untuk melihat bunga tersebut.
Konservatori di Kebun Raya Adelaide di tengah kota Adelaide tersebut dibuka mulai jam 7 pagi dan baru ditutup pada tengah malam.Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan merasakan bau bunga tersebut.
"Baunya seperti mayat orang mati, atau paling tidak seperti yang saya bayangkan dari mayat." kata seorang pengunjung.