[caption caption="Dokumentasi Pribadi"][/caption]Elite Politik Telah Mencoreng Wajah Indonesia
Bila kita membaca arti kata elite di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka disana tercantum:”
elite/eli·te/ /élité/ n 1 orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok; 2 kelompok kecil orang-orang terpandang atau berderajat tinggi (kaum bangsawan, cendekiawan, dan sebagainya)
Sedangkan mengenai arti kata “politik” ijinkanlah saya kutip salah satu pengertiannya :”
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
(Dikutip dari wikipedia.org)
Malu Setiap Kali Baca Kalimat ”Elite Politik”
Saya bukan orang politik dan sama sekali tidak suka berpolitik. Terus mengapa membahas politik? Sebuah kepura puraan atau kemunafikan yang mau disembunyikan dibalik kalimat yang tampaknya sopan santun? Tentu saja tidak. Hanya sebatas mengungkapkan rasa malu yang tiada taranya , menyaksikan prilaku, tutur kata yang ditampilkan oleh orang orang yang disebut ”Elite Politik”.
Dalam hati saya berpikir, apa sih artinya elite? Bukankah kata ini dalam konteks menempatkan sebuah tempat ataupun sosok yang berada di level diatas rata rata? Tapi kenapa justru dari orang-orang yang seakan sudah di meterai dengan sebuah penghargaan ”Elit Politik” kok sama sekali tidak menunjukkan sebagai sosok yang elit?
Teori tentang arti kata ”politik” boleh jadi sangat baik, yakni ”untuk meraih kebaikan bersama” seperti kutipan tersebut diatas. Namun teori boleh tetap teori, tapi dalam prakteknya orang mengunakan Politik itu sebagai alat, sarana dan prsarana sebagai jalan untuk menyampaikan aspirasi dari sebuah golongan dan kemudian dengan berbagai cara, berusaha untuk meng-goal kan apa yang menjadi tujuannya.
Ada Politik Dagang