[caption id="attachment_344558" align="aligncenter" width="560" caption="sumber berita:abcnewsradioaustralia/foto:koleksi pribadi Nasya"][/caption]
Nasya Putri Indonesia Raih "AFL Victoria multicultural ambassador of the year 2014”
Merantau dan tinggal di negeri orang,bukanlah berarti haruskehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Dan yang tidak kurang pentingnya adalah tidak harus melunturkan keimanan yang menjadi bagian dari kehidupan pribadi. Setidaknya hal ini dapat terbaca darikisah hidup Nasya, kelahiran Jakarta, yang kini menetap bersama keluarganya di negara bagian Victoria .
Raih AFL ,Victoria Multicultural Ambassador of the Year2014
Di Melbourne, sepakbola ala Australia, dikenal dengan istilah Aussie rules football atau footy, sudah dianggap bagian dari kehidupan warga. Tak terkecuali bagi Nasya Bahfen, asal Indonesia yang juga aktif mempromosikan footy kepada komunitas Indonesia dan Muslim di negara bagian Victoria. Nasya Bahfen, yang lahir di Jakarta ,kini domisili di Melbourne, Australia, bersama keluarganya .Lewat kegigihannya mempromosikan footy, Nasya menyabet penghargaan Victoria Multicultural Ambassador of The Year 2014.
Sebagai bangsa Indonesia ,kita patut ikut berbesar hati dan bersyukur, karena bagaimanapun,Nasya telah mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di negeri orang.(sumber: abc.news.radioaustralia)
[caption id="attachment_344559" align="aligncenter" width="630" caption="tinggal dinegeri orang ,tidak harus kehilangan jati diri/ftabcnewsradioaustralia"]
![1411726028761890414](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1411726028761890414.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Hobbi Penting,tapi Ibadah Nomor Satu
Hari Sabtu (27/9) adalah hari besar bagi kegiatan footy d Australia dimana dilangsungkan grand final antara klub Melbourne lainnya, Hawthorn yang merupakan juara bertahan melawan Sydney Swans.Nasya sendiri tidak bisa menikmati pertandingan final ini di Australia karena dia sekarang sedang menunaikan ibadah haji.Bagi Nasya, hobbi memang menarik,tapi ibadah haji lebih penting.
Catatan Penulis:
Tinggal di Negeri Orang Tidak Harus Tergadai
Merantau ke negeri orang,entah untuk menuntut ilmu ataupun karena mendampingi keluarga, tidak harus kehilangan jati diri,sebagai bangsa Indonesia. Seperti yang mungkin disangka banyak orang. Hal ini dapat dilihat dari cara Nasya berpakaian yang kini menjadi dosen senior di Monash University untuk bidang media. Ia tampil tetap membawa nuansa cara Indonesia dan tidak mengikuti cara berpakaian wanita Australia.
Kalau boleh diibaratkan,tinggal di negeri orang, adalah ibarat menemukan ibu angkat. Yang mungkin memanjakan anak angkatnya dengan segala fasilitas. Diberikan kebebasan untuk saranapelayanan kesehatan secara gratis, transportasi yang sangat murah dan berbagai kemudahan lainnya. Namun Indonesia sebagai ibu kandung, tidak mungkin akan dilupakan.
Amat disayangkan berbagai prestasi putra putri Indonesia di luar negeri ,amat minim perhatian dari media nasional kita. Bahkan terkadang tidak disinggung sama sekali.
Mount Saint Thomas, 27 September, 2014
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI