(Sumber: abcnews,radioaustraliaL.Sastra Wijaya )
Selama tahun ini, secara menakjubkan berbagai festival sudah digelar di negeri kanguru ini. Walaupun diselenggarakan dalam beragam bentuk,seperti Asean Festival yang baru baru ini dikelola oleh PPIA – Perhimpungan Pelajar Indonesia Australia di kota Wollongong,yang ternyata sukses secara luar biasa. Terbukti dengan hadirnya ratusan mahasiswa dari mancanegara. Setiap kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh pihak KonJen RI,yang disamping memberikan dukungan dana, juga hadir dalam berbagai kesempatan.
Untuk kali ini,Festival Indonesia akan diselenggarakan besok, hari Minggu ,tanggal19 Oktober, 2014, di Box Hill Town Hall, yang berlokasi sekitar 20 Km dari pusat Kota Melbourne .Pihak penyelenggara ,memanfaatkan kesempatan baik ini,untuk mempromosikan batik Indonesia,dengan memberikan catatan, bahwa kepada semua pengunjung diminta untuk mengenakan batik
Festival ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria, yang setiap tahunnya menyelenggarakan dua festival.Memanfaatkan peluang emas ini, untuk mepromsikan batik Indonesia, karena momentumnya sangat tepat.Karena Batik dinyatakan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh Unesco sejak 2 Oktober 2009. Jadi bulan Oktober ,adalah merupakan bulan batik di dunia.
Rencananya Festival ini akan dihadiri juga oleh Direktur Dewan Multikultur Victoria Chin Tan Menurut Tri Mardjuki.,yang merupakan panitia , Festival kali ini adalah merupakan untuk ke 27 kalinya di selenggarakan.
catatan penulis
Batik Diminati Warga Australia
Di beberapa toko di Australia, sudah mulai ada yang menjual pakaian batik, walaupun harganya lumayan tinggi. Misalnya batik cetak yang di Yogya dapat dibeli dengan harga 50 ribuan ,disini harganya bisa mencapai 40 hingga 50 dollar atau senilai 500 ribu rupiah.. Karena itu hadiah baju batik ,bagi orang Australia merupakan sebuah hadiah yang bernilai tinggi
Berbagai kegiatan ,baik dalam bentuk diskusi, nonbar ,pagelaran seni dan musik ,serta festival dalam beragam corak,semuanya secara langsungataupun tidak ,telah ikut mengorbitkan nama Indonesia dimata dunia, khususnya di Australia. Yang menampilkanimage,bahwa dimanapun orang Indonesia berada, selalu menampilkan acara yang bertemakan Indonesia.
Hal ini diharapkan sekaligus menepis image,bahwa orang Indonesia yang berdomisli di luar negeri sudah lupa akan negeri asalnya.
Mount Saint Thomas , 18 Oktober ,2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H