Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Potret Halim Perdanakusuma

22 Agustus 2016   16:49 Diperbarui: 2 September 2016   18:30 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Halim Perdanakusuma

Siang ini kami bersama pak Rudy Geron dan istrinya bu Abie, Kompasianers.bersama sama berangkat dari Lombok Raya ,menuju ke Bandara International Lombok. Pak Rudy dan istri akan menuju ke Surabaya dengan pesawat Garuda, sedangkan kami akan   menumpang  pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan I.D.7334 dari Bandara International Lombok menuju ke Bandara International Halim Perdanakusuma. Kami sempat diajak makan siang di Saloria ,Tapi karena waktu sudah mepet, maka setelah santap nasi goreng seafood dan segelas teh es manis, kami mulai melangkah masuk keruang tunggu. 

Jam 12.08 menit, ketika ada pengumunan, untuk kami naik ke pesawat,maka kami berdua pamitan dan diantarkan hingga kepintu keluar oleh sahabat kami pak Rudy serta istri. Selama penerbangan, kami mencoba untuk beristirahat,agar setibanya di Jakarta, bisa langsung melakukan akivitas lainnya. Dipertengahan penerbangan ,kami disuguhkan makanan kecil dan secangkir kopi. Namun kami hanya makan satu kotak berdua dan satu lagi dibawa oleh istri saya, untuk diberikan kepada sopir taksi. Setelah terbang lebih dari dua jam, maka  pesawat mulai menurun . Perlahan lahan ,landing dan mendarat dengan mulus setelah terbang lebih dari 2 jam.

Ini adalah pertama kalinya sejak beberapa tahun lalu, kami landing di bandara ini, yang dulunya sempat terbengkalai.Bandara yang  tempo dulu dikenal juga dengan nama Lapangan Udara Cilitan,sekaligus merupakan Markas Komando Operasi Angkatan Udara R.I.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dengan dioperasikannya bandara ini ,sebagai bandara komersial ,walaupun masih jauh dari memadai untuk dapat disebutkan sebagai bandara internasional,setidaknya sudah merupakan sebuah jalan keluar, dari kepadatan arus penumpang yang tumpah ruah di Sukarno Hatta.

Sekilas Sejarah Halim Perdanakusuma  (sumber)

Pada masa perang kemerdekaan, Halim Perdanakusuma dan Iswahyudi mendapatkan tugas membawa pesawat tempur yang baru di beli oleh Indonesia. Namun dengan catatan pesawat harus dijemput di Muangthai atau yang sekarang disebutkan Thailand.

Namun ternyata pesawat tersebut tidak pernah sampai di Indonesia. Apa penyebabnya tidak ada penjelasan resmi. Hanya disebutkan bahwa Jasad Halim Perdanakusuma ditemukan dikawasan selat Malaka.Sedangkan jenazah Iswahyudi,tak pernah ada kabar beritanya.

Maka untuk menghargai pengorbanan mereka berdua. Keduanya dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional .Disamping itu , bandara Halim Perdanakusuma di abadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur ,sedangkan Bandara Iswahyudi dijadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun (sumber) 

Mungkin sudah mulai dilupakan orang tentang tabrakan pesawat Boeing 737-800 Batik Air dengan pesawat ATR42-600 Transnusa pada bulan April tanggal 4 ,tahun 2016. Yang hingga kini,tidak pernah diungkapkan, apa yang sesungguhnya terjadi. Apakah pure accident ataukah human error  atau mungkinkah karena landasan pacu yang tidak memadai ? Karena tadi kami menumpang pesawat Batik Air,maka mau tidak mau ,pikiran saya terhubung dengan kejadian bulan april lalu, yang melibatkan pesawat Batik Air juga. Syukurlah kami landing dengan selamat dan tak kurang suatu apapun.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Perlu Pembenahsan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun