Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyesalan Selalu Datangnya Terlambat

10 Februari 2016   16:19 Diperbarui: 10 Februari 2016   16:51 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: bersama adik adik kelas semasa sma don bosco /tjiptadinata effendi

Penyesalan Selalu Datangnya Terlambat

Bulan November ,tahun 2015, saya dan istri  khusus pulang kampung ke Padang, untuk bertemu teman teman lama. Karena sebelumnya ,setiap kali kunjungan ke Padang, selalu ada acara yang sangat padat, sehingga rasa kangen ketemu teman teman semasa muda, tidak pernah terwujud.

Nah, bertepatan ada undangan dari Yenny, teman semasa di SMA don Bosco:” Ada reuni D.B .(maksudnya Don Bosco), di Padang .Datang yaa” .Pucuk dicinta ,ulampun tiba,begitulah pikiran saya pada waktu itu . Dalam pikiran saya, akan ketemu dengan sahabat sahabat lama ,yang sudah puluhan tahun tidak pernah ketemu.

Rasanya. Ingin saya merobek kalender, agar tanggal yang ditentukan segera tiba dan kami bisa ke Padang ,untuk bertemu sahabat sahabat lama.

Saya tidak pernah ikut reuni sekali jua. Padahal sudah berkali kali diajak teman teman, semasa di SMA don  Bosco. Saya tidak menyalahkan ,bila teman teman menganggap saya tidak suka bergaul atau sombong. Karena secara logikanya, mustahil tidak pernah sempat sekali juga untuk ikut reuni. Baik di kota kelahiran saya di Padang,maupun di Jakarta.

Tapi sesungguhnya , memang setiap kali ada undangan reuni dari SMA don Bosco, kami sedang di Australia atau sedang ada jadwal acara.

foto: bersama tetangga /tjiptadinata effendi

Tiba di Padang

Tiba di bandara Minangkabau International Airport, kami dijemput teman kami Alkaf Darman. Hampir sejam perjalanan,kami tiba di hotel Mariani. Walaupun seseungguhnya, kami  berkali kali diajak menginap dirumah ponakan ponakan, namun kami memilih tinggal di hotel. Agar kami bebas menerima tamu hingga larut malam.

foto; di pasar tanah kongsi /tjiptadinata effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun