Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Tokoh Agama di Australia Tolak Diskriminasi Terhadap Muslim

10 Oktober 2014   02:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:40 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_346804" align="aligncenter" width="560" caption="(Sumber: abcnews.radioaustralia/Kathleen Dyett)"][/caption]

Ulah dari Muhammad Ali Baryaley salah seorang pengungsi yang sejak kecil ditampung oleh Pemerintah Australia, ternyata belakangan ini secara diam diam keluar dari Australia dan bergabung dengan pasukan asing.

Akibatnya ,pemerintah Australia mengeluarkan perintah penangkapan terhadap dirinya. Namun sebagai tindak lanjutnya, Muhammad Ali Baryaley,pria yang berusia 33 tahun ini, memberikan perintah : ”penggal secara acak” warga Sydney dan Brisbane. Mendapat info ini ratusan polisi dikerahkan untuk mengepung dan menahan beberapa orang ,yang terbukti ada hubungan dengan Muhammad Ali Baryaley,yang kini sudah menjadi salah satu tokoh ISIS.

Gerakan siaga yang cukup mencengkam seluruh warga Australia, terutama dikedua kota yang disebutkan diatas,menimbulkan keresahan kepada kaum Muslim,yang sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan kejahatan tersebut.

[caption id="" align="aligncenter" width="440" caption="ft.abc,news.radioaustralia"]

ft.abc,news.radioaustralia
ft.abc,news.radioaustralia
[/caption]

Ditanggapi Serius Oleh Tokoh Berbagai Agama

Sejumlah anggota dari berbagai kelompok agama di Australia berkumpul di depan Gedung Parlemen, Canberra, untuk bersatu melawan rasisme dan diskriminasi, utamanya yang ditujukan kepada kaum Muslim. Para penggagas pertemuan ini terpicu oleh kekhawatiran yang disebabkan undang-undang anti-terorisme baru, yang diusulkan Pemerintah Federal Australia, dan juga desakan Ketua DPR untuk membuat aturan baru bagi para pengunjung Gedung Parlemen yang menutupi wajah mereka.

Mereka mengatakan, para peserta pertemuan ini juga khawatir bahwa ucapan tajam dan berpotensi memecah belah, yang dilontarkan para politisi dan media ketika membahas langkah-langkah tersebut, telah memicu kebencian terhadap komunitas Muslim. Para anggota dari berbagai kelompok agama mendeklarasikan kekompakan mereka melawan rasisme, di depan Gedung Parlemen, Canberra.

Kelompok agama yang hadir pada pertemuan itu meliputi kelompok penganut Budha, Hindhu, Persatuan Gereja di Australia, dan sejumlah forum komunitas multi-agama.Pendeta Ivan menutup pertemuan dengan doa bersama..

Diharapkan dengan adanya pertemuan para tokoh berbagai agama ini, akan memberikan angin segar bagi seluruh warga Australia,bahwa apa yang diucapkan oleh para politisi ,bukan mewakili pemerintah Australia.

Mount Saint Thomas,09 Oktober, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun