Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Jokowi, Tolonglah Saya!

19 Oktober 2016   13:02 Diperbarui: 21 Oktober 2016   00:53 2292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: Dessy :

Dessy , 21 Tahun Tenaga Honor,Tapi Tetap Setia Mengelolah Rumah Bung Hatta

Saya baru kali ini bertemu dengan Dessy,yang nama lengkapnya Dessywati. Tapi entah karena apa,begitu bersalaman, Dessy  langsung jadi akrab,malahan curhat selama hampir setengah jam. Maka karena termasuk tipe orang yang :”sangat baper’ ,saya tidak tega meninggalkan orang yang sedang curhat.  Rencana saya untuk masuk kedalam rumah Bung Hatta ,saya tunda dan duduk diteras terbuka, yang sekaligus merupakan ruang penerimaan tamu.

Karena curhatnya panjang, maka saya tuliskan intinya saja disini. “Ala 21 taun ambo bakarajo pak. tapi hingga kini alun juo diangkek jadI PNS “,kata Dessy dengan pandangan mata sedih dan menerawang. “Duo bale taun ambo manjago rumah Bung Hatta. Pernah basuo jo Pak Jokowi ,diwakatu beliau bakunjuang kamari ,taun lalu.Tapi oleh protokoler, ambo dilarang banyak kecek. Ambo diingekkan :” ibu Dessy cukup bersalaman saja dan mengucapkan selamat kepada Presiden,jangan bercerita macam macam ya” .Begitu kira kira peringatan dari protokoler 

bung-hatta-1-5806f35a519773bd0c244915.jpg
bung-hatta-1-5806f35a519773bd0c244915.jpg
Saya terjemahkan secara bebas:” Sudah 21 tahun saya berkerja ,tapi hingga kini masih tenaga honorer, belum juga diangkat jadi PNS. Selama 12 tahun saya mengabdi sebagai pengelolah rumah Bung Hatta. Pernah ,  pada tanggal 9 Oktober , 2015  ,Presiden Joko Widodo , mengunjungi rumah tempat kelahiran Proklamator Muhammad Hatta di Jalan Soekarno-Hatta No. 37 Bukittinggi, Sumatera Barat,bersama Ibu Negara Iriana Jokowi dan didampingi oleh  putri Bung Hatta, Meutia Hatta, serta Penjabat Gubernur Sumatera Barat, Reydonnyzar Moenek. Kesempatan tersebut,bagi Dessy adalah momentum yang merupakan impiannya. Jauh hari sebelum kunjunangan Presiden, hatinya sudah berbunga bunga,Karena ingin curhat langsung kepada Presiden,tapi sayangnya disaat impian itu hadir didepan matanya, Dessy tidak berdaya,untuk menjadikan impiannya sebuah kenyataan, Karena sudah diperingatkan oleh protokoler,yang entah siapa namanya.Oleh karena itu ,Dessy mengharapkan agar saya dapat menuliskan harapannya ini di Kompasiana dan berharap  ratapan hatinya, sampai kepada Presiden Joko Widodo 

Jeritan Hati Dessy

Walaupun saya sudah menjelaskan berkali kali, ,bahwa saya memang datang dari Jakarta, tapi saya bukan siapa siapa. Juga bukan wartawan,melainkan hanya sebatas salah seorang Penulis di Kompasiana ,tapi Dessy begitu berharap agar saya mau membantu menyampaikan harapan hatinya. Hanya karena Dessy pernah menengok foto saya pernah berada di istana, bersama Presiden Joko Widodo.

Hingga saya pamitan dan menyalaminya.Dessy kembali mengulangi permintaan dan harapan hatinya. Oleh karena itu sebelum saya postingkan artikel ini, serasa ada  hutang saya yang belum saya lunaskan pada Dessy.Setelah tulisan kecil ini saya published, walaupun belum tentu ada hasilnya, setidaknya Dessy dapat merasakan, bahwa permintaannya sudah dihargai.

Ditulis di Bukittinggi, di postingkan di Jakarta, pada hari ini 18 Oktober, 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun