Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paak.. Emergency Call Nomor Berapa Sih?

1 November 2014   03:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:59 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350994" align="alignleft" width="614" caption="untuk memanggil ambulance : 000 /tjiptadinata effendi"][/caption]

Paak…Emergency Call Nomor Berapa Sih?!

Siang ini ,baru saja turun dari kendaraan , tiba tiba Ponsel saya berdering. Spontan saya jawab:” Hallo .selamat pagi…” belum selesai kalimat saya, suara seseorng sudah terdengar:.”Paaak.. emergency call nomor berapa sih? “ Suara seorang wanita , dengan suara gugup,. “Saya sudah coba telpon :” 911,tapi tidak ada jawaban”. Sama sekali tidak menyebut namanya siapa dan apa kejadiaannya.

Namun saya maklumi ,yang namanya orang lagi cemas dan gugup, biasa menelpon seperti ini. Makanya saya tidak nanya ,ibu namanya siapa ,tapi langsung menjawab:” 000”(triple zero bu).”

911 itu emergency call untuk USA dan Canada bu"

“ Saya mau telpon ambulance pak” lanjut si ibu.

“ Ya bu, nomornya sama. Ntar operator akan tanya ,ibu butuh ambulance atau polisi atau kebakaran?”

“Baik pak,terima kasih” ..klik .,telpon terputus,tanpa saya tahu,siapa nama yang menelpon,karena pada ponsel saya nama yang memanggil belum terekam.

Beberapa Detik Berselang

Beberapa detik berselang ,telpon berdering lagi. Suara yang sama.:” Maaf pak,biaya ambulance berapa? Karena saya lagi tidak ada uang tunai”

“Ibu tenang dulu ya.” Jawab saya.”Nama ibu siapa dan apa yang terjadi. Mungkin saya bisa bantu memberikan saran”.

“Nama saya Siska pak Tjipta. Kita ketemu sewaktu nonbar di Universitas. Saya kankost dirumah orang .Nah ,pemilik rumah ,jatuh pingsan..Saya panic,dirumah cuma ada saya sendiri. Tolong saya pak”

“Oo mbak Siska.” .telpon ke 000 , bicara yang singkat :’ Bilang mbak Siska perlu ambulance. Sebutkan alamat rumah dengan jelas. Nomor ponsel tidak perlu diulangi,karena mereka sudah langsung merekamnya. Untuk emergency, tidak ada biaya mbak.alias gratis. Jadi nggak usah kuatir ya. Kalau sampai gagal juga, saya akan bantu telpon,okay?!”

[caption id="attachment_350996" align="alignleft" width="614" caption="Polisi darurat:000/ ft.tjiptadinata effendi"]

141476180288522423
141476180288522423
[/caption]

8 Menit Berlalu

Kring lagi. Saya jawab. Masih Siska:” Alhamdulilah pak Tjip,luar biasa ambulance sudah datang nih, malah dua sekaligus.Sungguh nggak bayar ya pak?”

“Mbak Siska.silakan diurus orang sakitnya dengan petugas ambulance, percayalah tidak ada biaya apapun.karena ini sifatnya emergency.”

Sebuah Renungan

Mbak Siska ini adalah orang Indonesia, yang lagi tugas belajar untuk menyelesaikan S2 di bidang hukum laut dan sudah 2 tahun domisili di Wollongong. Saya heran , mbak Siska tidak tahu nomor telepon emergency.

Yang saya kuatirkan,bukan hanya Siska saja yang tidak tahu,mungkin juga banyak orang Indonesia yang sudah tinggal disini bertahun tahun,tapi tidak tahu nomor emergency. Oleh karena itu ,saya postingkan artikel kecil ini, siapa tahu,ada keluarga atau teman yang sedang tugas belajar di sini,juga tidak tahu tentang nomor emergency. Jadi nomor untuk ketiga unit emergency: Polisi/ambulance dan Kebakaran ,adalah sama ,yakni 000

Semoga bermanfaat ,untuk disampaikan kepada sanak keluarga yang domisili disini. Tak seorangpun diantara kita yang ingin mendapatkan musibah,tapi bisa saja terjadi sewaktu waktu, misalnya tetanggaatau tamu kita. Mudah mengingatnya: 000 – Nol Nol Nol

Mount Saint Thomas, 31 Oktober, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun