Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Miskin Jangan Dijadikan Tameng Diri

8 Mei 2016   19:19 Diperbarui: 8 Mei 2016   19:32 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Belakangan ini secara  mengejutkan tiba tiba bermunculan orang orang yang tampil sebagai Pembela orang miskin dan terlantar. Apa saja yang bisa dihubung hubungan dengan kemiskinan dan kemelaratan, akan dimanfaatkan ,Karena cara dan gaya seperti inilah yang paling mudah mendapatkan simpatisan.

Contoh Hidup

Tahun lalu di perempatan jalan menuju ke Gunung Sahari, saya sedang mengendarai kendaraan roda 4 dari Apartement kami di Kemayoran.. Tujuannya adalah mau keluar kota.Tapi karena jalanan padat dan merayap,maka keinginan untuk berangkat lebih awal, harus mengalami penundaan selama hampir setengah jam.

Didepan saya ada sedan yang juga berjalan sangat perlahan. Tiba tiba ada pengemudi sepeda yang keluar gang. Dan tanpa menengok kiri dan kanan,langsung memotong jalur ditengah jalan. Akibatnya  sepedanya menyerempet sedan di depan saya. Dan pengendara sepeda terjatuh. Namun tidak sampai terbanting, Langsung berdiri dan ingin melarikan diri,karena menengok kendaraan sedan tadi tergores entah  penyok. Karena kejadian Persis didepan saya,maka saya dapat menyaksikan dengan jelas.

Pengemudi,sedan yang tampaknya sudah setengah baya keluar dan memanggil pengendara sepeda. Mungkin maksudnya ingin menasihati,agar lain kali berhati hati. Karena mau minta ganti kerugian pada pengendara sepeda,ya jelas tidak mungkin.

Ada Provokator

Entah dari mana datangnya, tiba tiba pengemudi sedan tadi sudah dikerubuti oleh beberapa orang pemuda. Saya langsung menghentikan kendaraan dan turun,karena tidak senang menengok orang yang tidak bersalah diperlakukan dengan kasar.  Saya mencoba menjelaskan,bahwa saya menengok dengan mata kepala sendiri,bahwa yang salah adalah pengendara sepeda. Karena menyelonong keluar gang dan langsung menyeberang.

Ternyata beberapa orang pemuda ini malah berteriak,:” Ini mentang mentang orang kaya. Pasti memihak orang kaya. Orang miskin dianggap tidak ada harganya yaa?” Akibatnya puluhan orang datang mengurung kami.. Syukur bertepatan ada kendaraan Marinir yang lewat dan langsung berhenti.  Saya jelaskan apa yang saya saksikan sendiri. Bahwa yang bersalah adalah pengendara sepeda

Kami dipersilakan melanjutkan perjalanan ..

Cara Cara Begini adalah Gaya Kuno ,Namun Masih Terus Berlanjut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun