Misteri ini tidak ada hubungannya dengan alam gaib,apalagi dengan segala klenak klenik,yang tidak masuk akal. Melainkan sepotong kisah nyata dari perjalanan hidup kami, yang hingga kini belum tampak titik terangnya.
Kejadiannya sudah berlangsung cukup lama,yakni Desember, tahun 2014. Pagi hari tanggal 27 Desember,saya dan istri sudah meluncur dengan taksi ,dari apartement kami di Kemayoran. Tujuannya adalah Bandara Sukarno Hata..Karena pesawat take off jam 06,45,maka jam 04.00 subuh kami sudah naik taksi.
Perjalanan dari apartement menuju ke bandara,ditempuh dalam waktu 45 menit,karena masih pagi dan tidak dirongrong oleh kemacetan. Kami minta kepada sopir taksi untuk berhenti di terminal ,di pintu keberangkatan Batik Air,untuk tujuan domestik. Urusan booking tiket ,sejak dulu diurus sekretaris pribadi ,yakni istri saya sendiri..Kata istri saya, sehubungan dengan peak season,maka semua harga tiket penerbangan mahal,, khususnya pesawat Garuda, Yang relatif lebih murah adalah tiket Batik air. Maka diputuskanlah,,untuk berangkat gunakan Batik Air,sedangkan untuk kembali dengan mengunakan jasa penerbangan Lion air ,yang masih satu maskapai.. Saya tentu acc saja,karena urusan beli membeli, jelas istri saya lebih teliti daripada saya.
Antri di Loket
Untuk urusan antri chek in, istri saya yang maju,karena mau minta seat di bagian depan.Pernah dulu saya yang maju,,eee dikasih nomor kursi paling belakang dan tanpa tengok tengok,saya terima. Akibatnya sepanjang penerbangan, kami merasakan gonjang ganjing dipesawat, Maka sejak itu, bagian urusan tiket dan check ,biar saya saja yaaa. ,kata istri saya..”Yaa iyalah “ jawab saya, Maka tugas saya ,adalah menunggu dibelakang ,sambil menenteng tas laptop saya dan laptop istri .
Kaget Dikasih Bisnis Kelas!
Sekitar 15 menit antrian,istri saya selesai dengan urusan tiket dan tampak sudah ada boarding pass ditangannya.Tapi saya dapat membaca diwajahnya, ada sesuatu yang tidak beres, Langsung saya berjalan menyongsong Lina dan bertanya ada apa gerangan?
“Kita dikasih tempat duduk di Busssiness Class” ,kata istri saya.
“ Yaaa baguslah…harusnya kita senangkan,,koq malah bingung? Jawab saya heran
Maka istri saya menceritakan kronologinya .Saya hanya terpana mendengar,karena kayak kisah dongeng .
“Saya minta pada si mas,kalau bisa dapatkan kursi duduk dinomor agak kedepan dan dikasih nomor kursi urutan nomor 10. Tentu saya sudah senang. Tapi ketika boarding pass mau dicetak ,tiba tiba ada telpon masuk. Dan petugas langsung menjawab..Entah telpon dari mana dan apa yang mereka bicarakan,tentu saja saya tidak tahu, kata istri saya.