[caption id="attachment_351884" align="alignleft" width="541" caption="Memilih bacaan ,sama pentingnya dengan memilih menu makanan/tjiptadinata effendi"][/caption]
Mewaspadai Buku Bacaan bagi Keluarga,Sama Pentingnya dengan Menyediakan Menu Makanan
Buku bukan hanya jendela dunia, tapi juga cermin diri pemiliknya. Karena bacaan kita ,mengekspresikan jati diri kita yang sesungguhnya. Orang yangbacaannya tentang masalah masalah politik ,hampir dapat dipastikan adalah orang yang profesinya ada hubungannya dengan politik,atau setidaknya menyukai hal hal yang berbau politik.
Sebaliknya seorang seorang penulis, mustahilmemiliki pustaka pribadi buku buku akutansi . Dalam kata lain, buku tidak hanya merupakan jalan untuk melihat dunia, tetapi juga berpotensi untuk membentuk kepribadian seseorang.
Dengan memahami fenomena ini sejak dini, maka orang tua dapat mengawasi dan mendidik anak anaknya dengan memberikan bacaan yang bermutu. Meniadakan buku buku, yang jauh dari mendidik ,malahan berpotensi merusak moral dan pikiran anak ,seperti:
- Bacaan horror
- Bacaan yang berbau pornografi
- Bacaan mengandung sara
- Bacaan dengan tema pembunuhan dan sadisme
- Bacaan dengan tema balas dendam
- Bacaan apa saja yang dinilai dapat merusak akhlak anak
Karena pikiran dan jiwa seorang anak, adalah ibarat selembar kertas putih, tergantung apa yang akan dituliskan disana.
Sebaliknya berusaha untuk mempersiapkan buku buku yangmengandung nilai :
- Agama
- Pendidikan’
- Seni dan budaya
- Sejarah bangsa
- Tentang hidup damai dalam keberagaman
- Tehnologi
- Tentang hidup saling tolong menolong
- Tentang bagaimana menerima berbagai perbedaan.
[caption id="attachment_351885" align="alignleft" width="614" caption="buku pribadi tjiptadinata effendi"]
Menu Bacaan ,sama Pentingnya dengan Menu Makanan
Ibarat menyajikan makanan untuk anak anak dan keluarga, selalu kita memilih menu yang sehat dan bergisi atau setidaknya tidak akan berdampak negative terhadap tubuh . Tak kurang pentingnya adalah mempersiapkan sajian buku buku bacaan ,dengan menyeleksi dan membuang buku buku yang dapat merusakkan akhlak anak anak kita ,termasuk tentunya buku buku yang menebarkan kebencian terhadap perbedaan. Kendati buku ini dikemas dengan judul yang berbau agamais.
Karena bukan hanya manusia yang dapat bertindak sebagai :”srigala berbulu domba”,tetapi tidak kurang bahayanya adalah buku buku Predator yang siap memangsa pikiran dan jiwa anak anak kita, yang dikemas dalam wajah :"Pendidikan ,agama dan Seni".
[caption id="attachment_351887" align="alignleft" width="640" caption="Perpustakaan Pribadi /tjiptadinata effendi"]
Bila kita tidak mawas diri, secara tanpa sadar , sudah menjerumuskan anak anak dan keluarga kita ,menjadi orangorang yang tidak berbelas kasih dan menciptakan Predator baru di dunia ini.
Semoga tulisan kecil ini, setidaknya dapat menjadi bahan masukan dan syukur syukur dapat menjadi alarm, bagi yang mungkin hingga saat ini, belum menyadarai tentang bahaya bacaan yang dapat meracuni pikiran dan jiwa anak ,serta keluarga kita.bila tidak diwaspadai
Mount Saint Thomas, 06 November, 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H