Post power syndrome dapat terjadi pada siapapun .Jalan terbaik dan paling efektif untuk mencegahnya adalah menulis (tjiptadinata effendi)
Banyak orang berpikir bahwa hanya para pejabat dan orang orang penting saja yang dapat mengalami post power syndrome.Bilai post power syndrome dimaknai sebagai gejala timbulnya keresahan bagi seseorang ,karena merasa kehilangan tempat berpijak,maka sesungguhnya hal ini dapat terjadi pada diri setiap orang.Tidak harus seorang yang menduduki jabatan penting,
Bisa saja terjadi orang yang tadinya memiliki pekerjaan tetap, memegang “personal branded” sebagai PNS atau karyawan sebuah perusahaan ,tiba tiba karena berbagai hal,baik di PHK ,maupun karena sudah usia pensiun,merasa dirinya tidak lagi berharga. Atau orang yang dulunya memiliki kendaran pribadi,namun kini menghadapi kenyataan pahit,bahwa ia harus menggunakan jasa angkutan publik.
Kesimpulannya Post Power Syndrome adalah:
- sosok yang merasa kehilangan jati dirinya
- Merasa kehilangan eksistensi diri
- Fungsinya diperusahaan dan masyarakat.
- kehilangan posisinya dalam kehidupan sosial
- hilangnya orientasi hidup ,
- serta sumber penghasilan tetap.
Dan ia tidak mampu menerima keadaan,yang baginya merupakan hal yang teramat pahit. Hasrat hati atau angan angan untuk kembali kemasa masa “jayanya” semakin mendorongnya kejurang frustasi yang mendalam. Hal ini tentu saja sangat membahayakan dirinya dan secara tidak langsung akan berpengaruh bagi kehidupan keluarganya.
Gejala Post power syndrome ini paling banyak ditemui pada orang yang baru di PHK ataupun pensiun ataupun berbagai penyebab lainnya, yang menjadikannya kehilangan jabatan atau kedudukan yang selama ini menjadi kebanggaannya.Walaupun mungkin jabatan yang selama ini dipegangnya hanya jabatan yang tidak begitu berarti bagi orang lain,namun bagi diri nya adalah “citra dirinya”
Akibat yang ditimbulkannya ,bisa berdampak meluas,antara lain:
- Semangat hidup menurun drastic
- Tidak bergairah melakukan apapun
- Menjadi sosok yang emosional
- Pemurung
- Suka menyendiri
- Kehilangan rasa percaya diri
- Mulai merasa sakit disana sini
- Menyerang siapaun yang dianggap menyinggungnya’
- Munculnya rasa iri hati yang tidak tentu arah
- Menghadirkan rasa tidak nyaman dimanapun ia berada
Cara Mencegah
- Sejak sedini mungkin mempersiapkan diri dengan memperluas pergaulan
- Aktif dalam berbagai kegiatan sosial,walaupun tidak menghasilkan uang
- Namun dalam prakteknya jalan paling efektif adalah dengan menulis
- Karena untuk menulis tidak membutuhkan banyak dana
- Memiliki kesempatan untuk menjaring pertemanan sebanyak mungkin
- Memiliki kesempatan untuk menciptakan personal branded ,sebagai Penulis
- Menjadi penulis yang diakui eksistensinya ,jauh lebih mudah dari pada dibidang lain
- Menjadi penulis,memiliki kesempatan untuk mencari aktualisasi diri
- Menghadiri berbagai kegiatan offline yang diadakan oleh grup blog dimana ia menulis
- Dari Penulis amatiran,terbuka kesempatan luas menjadi penulis professional
- Menulis memberikan kesempatan diri ,untuk mendapatkan kegembiraan hidup
- ‘kendati di dunia yang lain dan berbeda dari sebelumnya
- Menjadi Penulis,sekaligus berkesempatan membaca tulisan tulisan lain yang bermutu
- Untuk melahirkan kreasi dan inspirasi,bahwa selalu ada peluang untuk jadi manusia berguna
Persiapkan Diri
Alangkah bijaknya bila sejak sedini mungkin kita mempersiapkan diri . Agar bila masanya tiba, bisa melenggang masuk kegelanggang masa pensiun dengan penuh rasa percaya diri. Karena memiliki keyakinan diri,bahwa diri kita tetap bisa berkarya bagi sesama,walaupun dibidang yang berbeda
Memang yang paling merasakan adalah bila seseorang pernah berada ditempat yang “terhormat” dan tiba tiba harus melepaskan semuanya. Kemudian karena berbagai faktor,segala fasilitas dan kemudahan kemudahan yang selama ini selalu setia mengikutinya,kini tiba tiba berubah.