Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis, Bukan Tanpa Risiko

14 Februari 2017   07:11 Diperbarui: 14 Februari 2017   09:50 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: depositphotos.com

Menulis, bukanlah kegiatan tanpa resiko. Kita sudah menyaksikan sendiri betapa sebuah tulisan bisa jadi sangat bermanfaat, menyelamatkan orang dari bahaya, serta menjadi inspirasi dan motivasi bagi diri sendiri dan orang banyak. Tetapi disisi lain, kita juga sudah menyaksikan betapa sebuah tulisan dapat mengiring orang ke kantor polisi, pengadilan dan kemungkinan dipenjarakan.

Hal ini merupakan efek yang bersifat eksternal yang diwaspadai oleh semua Penulis. Akan tetapi ada hal yang tidak kurang pentingnya adalah efeknya terhadap keluarga besar dan lingkungan kita yang tidak dapat dianggap sepele. 

Bagaimana Reaksi Keluarga?

Mungkin tidak banyak Penulis yang terpikirkan tentang hal ini. Bisa jadi karena dianggap reaksi keluarga terhadap tulisannya dianggap tidak akan berpengaruh apapun atau bisa jadi saking sibuknya dalam berbagai kegiatan rutinitas hidup hal ini menjadi terlupakan.

Menulis secara rutin di blog yang dapat dibaca oleh orang banyak sesungguhnya adalah ibarat orang yang sedang melukis wajahnya sendiri di atas kanvas yang tak terlihat. Mungkin saja, bagi kita lukisan wajah kita sudah baik dan bagus, tapi bisa jadi anak dan istri serta anggota keluarga yang lainnya dapat memberikan masukan yang berharga. Sehingga lukisan wajah kita melalui esensial tulisan kita dapat menciptakan rasa bangga pada anak istri dan anggota keluarga kita atau setidaknya, jangan sampai tulisan kita menjadi penyebab anak istri, cucu atau anggota keluarga kita menjadi sasaran bulying para tetangga dan teman-teman mereka.

Menuliskan hal-hal yang mengarah kearah yang tidak senonoh jelas akan merupakan sebuah tamparan bagi istri dan anak anak cucu kita. Apalagi bila ada anak kita yang wanita. Bayangkan bila temannya menyodorkan  copian tulisan kita dan bertanya "Artikel ini ayah kamu Penulisnya ya?" atau  bisa jadi tulisan kita yang kurang sedap  menjadi bahan gunjingan bagi istri kita di pertemuan PKK.

Maka apalah artinya, tulisan kita dibaca ribuan atau bahkan puluhan ribu orang, tetapi bila tulisan tersebut mencoret wajah kita ,didalam hati keluarga kita. Jangan berpikir bila kita menuliskan kebohongan orang tidak akan peduli.

Pengalaman Pribadi

Saya menulis di Australia, tapi ketika kami pulang kampung hampir semua sahabat dan kerabat kami, setidaknya pernah membaca tulisan tulisan saya yang mereka cocokkan dengan kejadian yang sesungguhnya.

Karena itu, walaupun setiap orang  bebas untuk menulis apa saja selama tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. Namun ada hal yang perlu di perhatikan, yakni jangan pernah menuliskan kebohongan dalam bentuk apapun.

Karena bila kita menuliskan sebuah kebohongan saja, maka akibatnya akan merembet rembet kepada anak istri dan kerabat kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun