Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati Perjalanan Lewat Sky Way

22 Februari 2015   14:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:43 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_370112" align="aligncenter" width="560" caption="doc.pri"][/caption]

Perjalanan wisata dapat kita nikmati dengan berkendaraan bus wisata, kendaraan tradisional setempat ataupun menggunakan kereta api, semisal perjalanan ke Rocky Mountain yang kami kunjungi dua tahun lalu. Namun untuk merasakan sentuhan alam secara lebih mendalam kita dapat juga menelusuri dengan berjalan kaki bila dalam lingkup yang tidak terlalu jauh.

Namun merasakan indahnya pemandangan alam sekitar sambil menghirup udara sejuk di pegunungan dapat juga diaplikasikan dengan mengunakan Sky Way. Bagi yang berdomisili di sekitar Kota Jakarta, tentu sudah pernah menikmatinya di Taman Mini Indonesia, namun jaraknya hanya beberapa ratusan meter.

[caption id="attachment_370113" align="aligncenter" width="501" caption="doc.pri"]

1424565948526111806
1424565948526111806
[/caption]

Sky Way Terpanjang di Asia Tenggara

Kami berdua membeli tiket Sky Way, First World Hotel, seharga 6 Malaysian Ringgit per orang yang kalau dikalkulasikan dengan uang rupiah menjadi sekitar Rp 22.000 per orang. Cukup murah dibandingkan dengan perjalanan yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan. Namun karena masih dalam suasana Imlek, kami harus sabar untuk ikut antrian lebih dari satu jam menekuni setiap perjalanan dengan hati yang lapang, sama sekali tidak menjadi masalah menanti giliran yang cukup lama. Sambil menjepret sana-sini dan melangkah setapak demi setapak. Semua berjalan dengan aman, kendati ada ribuan orang yang ikut antri terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa yang berbaur dalam suasana Imlek.

Akhirnya tiba giliran kami untuk bergegas naik karena kereta gantung atau dikenal di sini cable car tidak berhenti total. Jadi memperlambat gondolanya dan sambil berjalan perlahan kita harus waspada untuk meloncat naik.

Menurut keterangan yang disampaikan di kereta gantung ini, Sky Way yang terdapat di Malaysia ini adalah yang terpanjang di Asia Tenggara, yakni sepanjang 2,8 km. Berayun-ayun dengan menikmati rain forest jauh di bawah kita dan menikmati sejuknya udara pegunungan, sungguh melambungkan rasa syukur kita kepada Sang Maha Pencipta.

Bagi yang belum pernah naik kereta gantung, disarankan jangan melihat ke bawah karena akan timbul rasa gamang dalam diri. “Tetangga” kami yang duduk bersebelahan terlihat menutup matanya rapat-rapat, padahal tubuhnya tegap dan masih muda. Mungkin takut melihat ke bawah.

[caption id="attachment_370114" align="aligncenter" width="614" caption="doc.pri"]

14245660461106199520
14245660461106199520
[/caption]

Berhenti Setiap Angin Bertiup Kencang

Beberapa kali kereta gantung yang membawa kami benar-benar menggantung di udara karena berhenti secara otomatis begitu angin bertiup cukup kencang, atau kabut turun cukup tebal. Kami menikmati semuanya dengan rasa syukur yang tak berkesudahan, dapat menikmati hidup kami dalam berbagai variasi wisata.

Kami dapat menyaksikan dengan sangat jelas bila berpapasan dengan kereta gantung yang datang dari arah berseberangan, sambil masing-masing melambaikan tangan, walau tidak saling kenal. Sementara itu mencoba mengabadikan apa saja yang tampak menarik, melalui kamera sambung yang selalu ada di kantong saya walaupun hasil jepretan masih jauh dari yang diharapkan.

[caption id="attachment_370115" align="aligncenter" width="614" caption="doc.pri"]

1424566124698336840
1424566124698336840
[/caption]

Tiba di Gentong Sky Way

Akhirnya dari kejauhan sudah tampak gedung pengendali Sky Way di depan kami. Berarti tak lama lagi perjalanan lEwat jalur udara ini akan segera berakhir. Tapi kami menghibur diri karena masih ada satu lagi tiket di tangan untuk kembali “menapaki” jalur Sky Way ini untuk kembali pulang ke First World Hotel.

Dengan hati yang damai serasa setiap detik perjalanan akan menjadi momentum yang sangat indah dan berharga. Semakin banyak yang dilihat, semakin memperbesar rasa syukur kami bahwa tidak sia-sialah kami bekerja keras siang dan malam selama berpuluh tahun semasa muda dan kini kami dapat menikmati hidup kami dengan begitu luar biasa. Berkelana dari satu sudut ke sudut dunia lainnya.

Genting Highland, 22 Pebuari, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun