Mengurus Keuangan Keluarga Gampang Gampang Sulit
Tidak hanya mengurus keuangan negara saja yang rumit, tapi mengurus keuangan keluarga juga tidak mudah. Bahkan dapat dikatakan gampang gampang susah. Mengapa begitu.? Bisa dikatakan “gampang” bila kita berpikir, semua adalah uang pribadi saya, maka suka suka sayalah dalam mengunakannya. Yang penting ,saya tidak merecokki orang lain ,tidak minjam uang orang ,serta tidak merugikan siapapun.
Tapi kalau kita mau sungguh sungguh mengatur keuangan keluarga dengan baik dan benar,tidaklah semudah itu. Walaupun saya sudah lama pensiun, namun setiap pertanyaan yang masuk ,tentu tidak tega saya jawab dengan :” Maaf, saya sudah pensiun” Karena kalau hidup kita masih ada gunanya untuk orang lain,mengapa kita tidak gunakan peluang itu?
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan ,intinya adalah kira kira begini:
- Sebagai seorang pengusaha,yang dulu awal merintis usaha dari mulai nol besar, bagaimana pengaturan keuangan setelah usaha berjalan?
- Bagaimana cara mengatur cash flow agar usaha makin berkembang?
- Penghasilan tiap bulannya lumayan, bingung membaginya.
- kapan uang hasil dagang bisa dipakai untuk investasi
- kapan uang tersebut boleh digunakan untuk membeli kendaraan (liability)
- Bagaimana cara mengikut sertakan anggota keluarga dalam kegiatan usaha?
Langkah Langkah yang Harus Diambil:
Walaupun merupakan perusahaan keluarga atau perusahaan pribadi,dalam pengaturan keuangan, mutlak diperlukan disiplin yang tegas.Karena bila menganggap ini perusahaan keluarga,maka suami istri dan anak anak bisa semaunya menggunakan uang perusahaan,maka jangan harap perusahaan akan mampu bertahan lama.
Jadi harus ada peraturan yang dibuat dan mengikat seluruh anggota keluarga yang terlibat dalam kegiatan usaha.Sebagai contoh :
Walaupun perusahaan tidak melibatkan orang lain,tetap saja diberlakukan aturan yang sudah dibuat.Misalnya :
- Direktur
- Sekretaris
- Keuangan
- Marketting
Setiap anggota keluarga yang terlibat bekerja,digaji sesuai jabatan. Boleh saja jabatan rangkap,namun kontrol tetap harus dilakukan. Jam kerja boleh saja flesible,misalnya anak anak ikut berkerja di perusahaan ayahnya, setelah pulang sekolah atau kuliah.
Uang gaji masing masing, tentu dapat digunakan secara bebas. Namun setiap sen pengeluaran yang menggunakan uang perusahaan harus dipertanggung jawabkan.Berdasarkan kesepakatan dalam keluarga,setiap bulan dijatahkan sejumlah nominal dari keuntungan perusahaan untuk biaya keperluan rumah tangga.
Bila kondisi keuangan sudah cukup memadai dan memang diperlukan kendaraan ,untuk menunjang pengembangan usaha, bisa dirundingkan untuk membeli kendaraan niaga ,yang bermanfaat ganda. Yakni dapat digunakan untuk refreshing keluarga dihari hari libur dan sekaligus bermanfaat untuk kegiatan roda perusahaan.