Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghitung Berkat

14 Juli 2016   08:26 Diperbarui: 14 Juli 2016   16:06 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersyukur| Sumber: foto pribadi

Menghitung Berkat Tuhan  Setiap Bangun Pagi

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud membahas tentang ajaran agama tertentu. Semata-mata adalah ingin berbagi, bagaimana sebagai seorang awam setiap bangun pagi menghitung berapa banyak  berkat  Tuhan yang sudah saya terima sepanjang malam sewaktu saya tidur pulas?

Kejadian yang sudah pernah menimpa orang yang sedang tidur adalah:

  1. gempa bumi dan tertimpa reruntuhan
  2. terkena longsor dan tidak pernah bisa bangun lagi
  3. Ada yang terhanyut karena banjir badang
  4. tidak bisa menggerakkan anggota tubuh karena stroke
  5. rumah diseruduk truk yang stirnya patah
  6. dan banyak lagi hal hal mengerikan lainnya

Karena itu, ketika membuka mata danmenggerakan anggota tubuh maka hal pertama yang teringat adalah betapa banyak berkat yang sudah saya terima sepanjang malam, sehingga tetap bisa hidup hingga pagi ini.

Perasaan ini melambungkan rasa syukur kita kepada Tuhan, apapun agama yang diimani. Hari yang diawali dengan rasa syukur akan menghadirkan energi positif dalam diri kita, Maka seluruh hari akan menjadi hari hari yang ceria .

Namun bila begitu bangun pagi diawali dengan keluh kesah, maka yang dilakukan secara tanpa sadar adalah menebarkan energi negatif di dalam rumah kita.

Akbatnya, hari yang diawali dengan keluh kesah akan menjadi hari yang membosankan dan penuh dengan segala macam rintangan.

Tampak Sepele, tapi Membawa Pengaruh Besar dalam Hidup Kita

Hal yang tampaknya sepele dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit  ternyata mampu menghadirkan manfaat yang luar biasa dalam diri kita.

Karena rasa syukur akan menghadirkan kelegaan dan keceriaan. Kegembiraan hati akan berdampak sangat positif dalam kita berinteraksi terhadap orang lain.Sebaliknya, hidup yang diawali dan diisi dengan penuh keluh kesah sepanjang hari, secara tanpa sadar akan menjadi kutukan bagi diri kita sendiri. Karena keluh kesah ,menebarkan energi negatif, Hukum alam adalah negatif akan menarik yang negatif dan positif, akan menarik yang positif juga, Karena itu ,syukurilah hari hari kita, walaupun belum semua hal terjadi menurut maunya kita.  

Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya

Tjiptadinata effendi  

Ditulis via HP di kereta api yang sedang melaju.14 juli 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun