Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Iri Hati?

11 Januari 2016   21:10 Diperbarui: 12 Januari 2016   05:30 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Iri Hati?

Iri hati adalah perasan tidak senang melihat ada orang lain memiliki kelebihan dari diri, Perasaan ini pemicunya bisa apa saja, termasuk hal hal yang sesungguhnya sangat sepele, Antara lain rasa iri hati bisa tercetus atau tersulut,,karena tidak senang :

  • menengok orang lain senang
  • melihat orang lain mendapatkan sesuatu ,sedangkan diri sendiri tidak
  • apa yang diperoleh dengan kerja keras, bagi orang lain diperoleh dalam sekejap.
  • Menengok orang bahagia,sedangkan diri sendiri tidak

Dalam kondisi yang lebih parah, orang yang iri hati, berharap agar orang yang memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya ,barang tersebut hilang atau rusak.Dari perasaan tidak senang,dapat meningkat menjadi kebencian ,padahal orang lain tidak ada salah apapun

Kalau berpikiran posititf, melihat orang sukses, seharusnya dapat dijadikan cambuk diri ,untuk memacu diri bekerja lebih keras dan lebih smart, Agar dapat mengejar ketinggalan dan menyusul dengan kesuksesan demi kesuksesan, Namun yang terjadi ,justru kebanyakan ,menengok orang sukses atau kaya,timbul niat tidak baik ,untuk menguasai kekayaan orang lain,dengan menghalalkan segala cara.

Iri Hati Terbentuk Sejak Kecil

Dalam ajaran agama manapun,iri hati adalah sebuah sikap mental yang sangat tercela.Namun ibarat penyakit akut, tidak datang secara tiba tiba ataupun serta merta,melainkan melalui proses yang panjang,,Secara sadar ,maupun tidak ,kalau kita mau jujur, orang orang dewasa ikut berperan dalam membentuk sikap mental tercela ini, melalui sikap pembiaran.

Contoh:

Bila lagi musim layangan dan ada layangan putus maka anak anak berlarian ,tanpa memperdulikan keselamatan diri dan orang lain.Sementara itu, apapun yang tampak ,seperti bambu penyangga jemuran, sapu dan kayu,,disambar untuk digunakan mendapatkan layangan tersetut,,Kalau perlu ranting pohon apapun yang tampak,dipatahkan,,Tujuan mereka adalah satu: Dapatkan layangan putus tersebut.

Bila salah seorang anak sudah mendapatkan layangan tersebut,maka anak anak lain, iri hati dan tidak senang, Tanpa rasa malu dan tanpa memperdulikan persahabatan ,mereka berusaha merebutnya ,Akibatnya layangan tersebut patah patah dan hancur,,Anehnya,bukan rasa penyesalan,malahan semuanya yang merebutnya merasa puas, Puas karena tidak seorangpun mendapatkannya,

Pembiaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun