Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengambil Hati, Baik atau Tidak?

4 April 2017   08:43 Diperbarui: 4 April 2017   21:08 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wajah orang pengambil muka ,selalu berubah ubah ,seperti bunglon/ilustrasi dokumentasi pribadi

Mengambil Hati ,Baik atau Tidak ?

Mengambil muka,secara umum sudah ditandai dengan stigma negatif. Karena mengambil muka adalah gambaran dari tipe orang yang dengan berbagai cara melakukan aksinya untuk mendapatkan simpati ,demi keuntungan diri pribadi ,maupun kelompoknya.Dalam  kalimat lain,menghalalkan segala cara agar tampak baik,alim,sholeh ,penuh perhatian,agamis dan baik hati didepan orang lain,untuk menarik perhatian ,pencitraan diri ,demi untuk mendapatkan sesuatu keuntungan. Jadi apappun yang dilakukan,sesungguhnya,bukanlah keluar dari hati yang tulus,melainkan bersumber dari kelicikan buah pikirannya.

Terus Gimana Dengan Mengambil Hati ?

Mengambil hati adalah orang yang selalu tampil menyenangkan ,siapapun yang berhadapan dengan dirinya,tanpa bertujuan pencitraan diri,apalagi mengharapkan sesuatu keuntungan,baik materi,maupun keuntungan lainnya. Ada begitu banyak contoh contoh hidup yang dapat disimak dan dijadikan takaran,mana yang mengambil muka dan mana yang mengambil hati.

Ketika kita berjalan ke mall,diantara begitu banyak karyawan yang ada disana,pasti akan ada yang pandai mengambil hati calon pembelinya. Sapaaan yang santun:" Selamat pagi pak atau ibu.Silakan masuk ,lihat lihat dulu. " Dan begitu mata kita menatap suatu jenis barang,misalnya ikat pinggang,maka si mbak langsung mulai dengan menjelaskan." Ikat pinggang ini dari kulit asli pak. Kalau warna yang hitam ini,pas benar untuk bapak. Harganya sesungguhnya 125 ribu rupiah,tapi untuk penglaris pagi ini,saya kasih diskon 10 persen pak"

Nah,ini salah satu cara pelayan toko yang pandai mengambil hati. Sebaliknya yang bersifat cuek bebek,kita sudah berdiri didepan matanya, si mbak tetap saja asyik main HP .Bahkan ketika ditanya,:"Mbak ,yang warna merah jambu ada nggak Mbak?" Tanpa merasa perlu untuk mengangkat wajahnya,si mbak menjawab acuh tak acuh:" Oh,nggak ada pak,yang ada cuma ini" dan terus memainkan HP nya. Masih mau berbelanja disini? No way!

Mengambil Hati Di dalam Keluarga

Dalam rumah tangga, biasanya ada salah satu dari anak anak atau cucu cucu kita,yang pandai mengambil hati.Setiap pagi menyediakan secangkir kopi atau teh hangat kepada kita,bukan hanya ketika ada maunya saja. Bagaimanapun ingin bersikap adil,secara alami,pasti hati kita akan lebih terpaut pada anak atau cucu yang pandai mengambil hati kita.Ketimbang pada anak atau cucu,yang hanya ketika ada maunya saja,baru berusaha mengambil muka,dengan melakukan ini dan itu,untuk menyenangkan hati kita. Sedangkan ketika dalam keadaan biasa ,bersikap cuek saja. Memang ini bukanlah merupakan gambaran umum ,melainkan hanya sekedar contoh kecil saja.

Mengambil Muka sering disamakan dengan penjilat. Karena tanpa memperdulikan harkat dan harga dirinya,mau saja merendahkan diri,merengek rengek atau memberikan apa saja yang dimilikinya,demi untuk menyenangkan hati orang yang diharapkan akan dapat memberikan keuntungan ganda baginya. Segala pengorbanannya,telah diperhitungkan secara matang,berapa biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proyek pengambilan muka,agar kelak mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Orang pengambil muka, selalu hidup dalam kepalsuan .Apapun yang dilakukannya,sudah diperhitungkan untung ruginya.

Hindari Hidup Dalam Kepalsuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun