Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengajak Anak Belajar Ilmu Kehidupan di Panti Asuhan

8 Januari 2016   05:13 Diperbarui: 8 Januari 2016   07:20 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keterangan foto: Maesa dalam pangkuan saya ,disalah satu Panti Asuhan di Bali/foto : januari 2015

Ajaklah Anak Anak Sesekali ke Panti Asuhan

Mendidik anak anak,tidak cukup hanya melalui jalur formal dirumah sekolah. Karena disekolah yang akan diperoleh adalah ilmu pengetahuan; Walaupun ada pribahasa mengatakan bahwa :” Knowlegde is the way to success” ,yang artinya. Ilmu adalah jalan menuju sukses, namun sekolah tidak mengajarkan ilmu kehidupan. Salah satunya adalah pemahaman mendasar,bahwa tidak semua hal dalam hidup ini,dapat dimatematikakan.

Sebagai contoh, Ilmu Kemanusiaan,tidak mengenal ilmu hitung dan juga tidak mengenal ilmu ekonomi,yang senantiasa melandaskan semua gerak dengan nilai atau angka angka,. Ilmu kemanusiaan adalah :” one way communication” dalam keartian ,tidak bertanya:” Kalau saya keluarkan uang sejumlah ini, terus saya akan dapat apa?”

Dalam ilmu kemanusiaan hanya mengenal jalan satu arah atau one way communication, yakni ketika memberi ,ya memberi,

Tidak perlu ada diskusi :

  • Mengapa harus memberi
  • Kita bukan dinas sosial
  • Bukan orang kaya
  • Bukan urusan kita
  • Tidak ada hubungan keluarga
  • Beda suku bangsa
  • Beda budaya dan agama

Mendidik Anak Mempraktekkan Hidup Berbagi

Awal tahun lalu, selesai acara the Golden Anniversary dirayakan di salah satu hotel di Jakarta,maka kami bersama anak mantu dan cucu cucu, singgak ke Bali, sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia.

Kesempatan berlibur di pulau Bali ,kami manfaarkan untuk mengajak cucu cucu kami singgah disalah satu Panti Asuhan, Kami tidak memilih Panti Asuhan yang seiman atau se suku, tapi hanya bertanya kepada sopir taksi, kira kira Panti aushan yang kurang mendapatkan kunjungan. Kesanalah tujuan kami. Sopir taksi heran dan memberitahu pada kami,bahwa Panti Asuhan tersebut Pengelola nya beragama Hindu, namun anak anak yang ditampung disana adalah lintas suku dan agama.

Tidak ada masalah dengan suku ,budaya ,maupun agama dari anak anak tersebut, karena untuk berbuat baik,tidak harus memilah milah.. Kasih itu tidak dibatasi oleh sekat atu dinding pembatas Kasih itu adalah lintas suku, budaya dan agama.

Kunjungan Yang Mengubah Sikap Mental Anak Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun