Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menertawakan Nasib Orang, Bisa Jadi Bumerang Bagi Diri Sendiri

27 Mei 2016   22:36 Diperbarui: 27 Mei 2016   23:10 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Menertawakan Nasib Orang ,Akan Jadi Bumerang Bagi Diri

Hukum hidup itu tidak tertulis.Tapi intinya adalah :” Barang siapa yang sedang terpuruk  hidupnya, bersiap  siaplah untuk menerima penghinaan dari siapapun, untuk dapat bertahan hidup”.[i]Setiap orang yang pernah merasakan pahit getirnya hidup, pasti dapat memahaminya dengan baik,karena mungkin  sudah pernah merasakannya.

Reaksi yang dapat dilakukan bila di hina orang adalah:

Marah dan mengamuk  - akibatnya bisa mata gelap dan berakhir masuk bui

Sedih  ,putus ada dan bunuh diri- pasti bukan ini yang kita cari

Marah dendam dan menyimpan kebencian dan bertekad untuk balas dendam- bukan ajaran agama

Jadikan cambuk bagi diri,untuk membuktikan ,bahwa suatu waktu diri kita juga bisa sukses!

Bukan Menjual  Kemiskinan

Sepotong biografi ini saya tulis dan postingkan,bukan untuk menjual kemiskinan.Melainkan semata mata ingin memberikan motivasi, bagi barang siapa yang masih merangkak diititk titik nadir.Yang mungkin dapat menjadi suntikan yang membangunkan semangat hidup. Karena manusia yang sudah tidak memiliki lagi semangat hidup.maka sesunguhnya ia sudah mati, walaupun masih bernyawa.

Mengapa atau apa sebabnya saya mengungkit ungkit masa lalu yang kelam?Bukankah kami berdua sejak 10 tahun belakangan bisa hidup santai di Perth atau di Wollongong ,maupun di Jakarta, karena ada anak mantu yang merawat dan menyediakan semua kebutuhan kami?

Justru karena itulah ,karena berkumpul dengan anak cucu dan mantu,mulai membuka  kisah kisah lama,bagaimana kami hidup dalam keterpurukan, Yang kalau diceritakan lagi,akan membuat orang menjadi jenuh,karena mengulang ulang  kisah lama yang mungkin sudah dianggap basi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun