Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Pulau Lombok, tanpa mendatangi dan menengok dari dekat wajah kota tua Ampenan,yang tempo doeloe terkenal sebagai pusat kota di Pulau Lombok ini. Ampenan yang dulu merupakan sebuah pelabuhan dan sekaligus merupakan sumber perekonomian Lombok, belakangan sudah menjadi sebuah kecamatan di kota Mataram , Nusantara Barat,berbatasan dengan Selat Lombok.
Nama :”Ampenan “ berasal dari bahasa Sasak :” Amben” ,yang berarti kota persinggahan. Pernah menjadi salah satu kota penting bagi pulau Lombok .Disamping merupakan Bandar tempat persinggahan kapal kapal dagang, sekaligus merupakan kota dimana banyak sekali bangunan bangunan di Jaman Belanda, yang dapat disaksikan disepanjang jalan menuju ke eks pelabuhan laut Ampenan,masih berdiri kokoh disana hingga saat ini.
Bahkan lokasi ini terkesan tidak terawat dengan baik. Padahal kalau menilik sejarahnya, Ampenan ini merupakan sebuah tempat bersejarah,dimana banyak bangunan kuno ,yang didirikan sejak jaman Belanda. Bangunan yang seharusnya menjadi bagian dari heritage building atau bangunan yang berada dibawah pengawasan pemerintah,tampak terbiarkan apa adanya.
Anjungan Satu Hati ini ,hanya terdiri dari lantai beton yang luasnya hanya berberapa meter persegi,yang berlokasi berbatasan dengan laut lepas. Tampak asda dinding kawat yang mengeliingi dan ada anak tangga baru yang menuju kebawah. Sayangnya anak tangga ini tidak dapat dimanfaatkan ,karena dibawah sudah menugguh hempasan ombak yang cukup keras. Sementara itu tidak tampak ada besi besi pengaman yang dibangun, seandainya ada yang turun dan tergelincir,
Juga tidak ada tanda tanda larangan bagi anak anak untuk tidak menuruni tangga ,karena sangat berbahaya. Anjungan Satu Hati ini,mungkin dimaksudkan untuk dijadikan objek wisata kuliner murah meriah. namun sayang tidak dikemas dengan baik.Sehingga nilai nilai bersejarah Ampenan sebagai eks pelabuhan laut dimasa dulu, sama sekali tidak tersisa. Selain dari barang dagangan yang berjejeran, tak ada tempat duduk untuk bersantai yang dibangun oleh pemerintah setempat.
Ampenan, 21 Agustus, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H