Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menangkal Kutukan di Usia Tua

2 September 2016   09:11 Diperbarui: 2 September 2016   10:39 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menua Tidak Harus Jadi Gudang Penyakit

Peristiwa hidup yang dapat disaksikan dimana mana, adalah menengok orang tua yang dihujani dengan beragam gangguan kesehatan. Begitu memasukki usia pensiun, sudah mulai ada tanda tanda bahwa berbagai penyakit mulai hinggap dan bersarang dalam tubuh. Hal ini ,seakan sudah menjadi sebuah kutukan, bahwa begitu usia mulai menua, maka penderitaan itu sudah harus ditanggung.  Diawali dengan  rasa:

  1. Cepat lelah
  2. Mata mulai kabur
  3. Pendengaran mulai berkurang
  4. Sudah tidur
  5. Sering masuk angin
  6. Sering lupa
  7. Perasaan tak menentu
  8. Hingga menjalar kegangguan kesehatan yang lebih parah,seperti :
  9. Stroke
  10. Jantung coroner
  11. Kanker
  12. Paru paru
  13. Alzheimer

Pertanyaaan adalah :”Apakah Memang Harus Terjadi Seperti Itu?”

Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia 60 tahun dan keatas. Kelompok lanjut usia atau disebut lansia atau warga lanjut usia ,yang disingkat :”wulan”. Kalau diluar negeri ,para orang tua disebut: ”senior citizen”. Sedangkan di negeri tetangga kita, istilahnya lebih parah lagi, karena disebut:” orang tua tak berdaya”

Berapa jumlah warga senior di Indonesia saat ini? Jumlah penduduk yang memasukki usia pensiun diperkirakan mencapai angka 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia, yakni, sekitar 25 juta jiwa. Coba bayangkan bilamana ,memang rumusnya:” pensiun  = sakit sakitan”, maka berarti keluarga akan menanggung beban perawatan dan pengobatan untuk 25 juta jiwa. Walaupun ada kartu BPJS, namun tentu para senior citizen ini tak cukup sekali dua kali dirawat dan kemudian sembuh. Melainkan membutuhkan perawatan yang intensif selama hidupnya. Hal ini disebabkan karena menurunnya kemampuan daya daya hidup manusia untuk melakukan pertahanan pada struktur dan fungsi jaringan tubuhnya, untuk melakukan recovery pada bagian tubuh yang sakit.

Langkah Antisipasi untuk Mencegah :”kutukan”

Secara tanpa sadar ,seakan telah terjadi semacam:” kutukan” bahwa begitu orang mulai memasukki usia pensiun, maka ia juga sudah harus siap menerima :’kutukan” tersebut, berupa beragam gangguan kesehatan. Dari yang ringan ,hingga penyakit yang mematikan.  Padahal sesungguhnya hal “kutukan” tersebut dapat dipatahkan dengan jalan:

  1. Selalu berpikiran positif
  2. Menjadwalkan kegiatan setiap hari secara konsisten
  3. Aktif berinteraksi dengan masyarakat
  4. Olah raga secukupnya
  5. Santap makanan sehat
  6. Jadikan membaca dan menulis jadwal tetap setiap hari
  7. Melakukan kegiatan sosial dalam bentuk apapun

Orang menjadi tua,disaat ia mulai berpikir :” saya sudah tua”. Tidak ada manusia yang mampu menolak kodrat. Bahwa siapapun suatu waktu akan menua. Tapi ketika usia mulai bertambah,jangan biarkan jiwa ikut menua. Jadikanlah hidup kita bermanfaat, hingga diakhir perjalanan hidup.

Jauhkan pikiran,bahwa ”saya sudah tua, wajarlah bila saya sakit sakitan”. Bila hal ini dibiarkan menguasai pikiran dan hati kita, maka secara tanpa sadar,kita sudah membuka diri untuk menerima :”kutukan “, yakni: ”tua dan sakit sakitan.”

Proses ini, tidak mungkin secara mendadak dilakukan,melainkan harus mempersiapkan diri sedini mungkin. Saya sudah membuktikan,b ahwa diusia memasukki tahun ke 74, tetap dapat melakukan aktivitas dalam bentuk apapun. Tidak ada perubahan bila dibandingkan dengan ketika saya berusia 50 tahun. Saya bisa menyetir kendaraan sejauh 1000 km  dalam sehari. Membaca ,menulis tanpa kaca mata,jalan kaki setiap hari minimal 10 ribu langkah.Selama berjam jam berada di Padang Pasir di Pinnacles di Australia dan hidup dalam temperature dibawah 10 derajat celcius.

Makan apa saja, secukupnya. Olah raga lintas alam dan lain lainya. Walaupun kekuatan phisik ,tentu tidak dapat menyamai anak anak muda, namun secara keseluruhan,tidak ada yang berubah dalam aktivitas keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun