Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memotret Kreasi Australia Mengisi Masa Libur Anak Anak

5 Juli 2017   22:29 Diperbarui: 6 Juli 2017   16:41 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
semuat foto dokumentasi tjiptadinata effendi

Sejak Sabtu tanggal 1 Juli 2017 yang lalu,anak anak sekolah sudah mulai libur,hingga Minggu tanggal 16 Juli,2017.Berarti ada 16 hari anak anak bebas melakukan aktivitas diluar sekolah. Lain negeri,tentu beda pula budayanya. Nah,tadi siang kami ke Mall Lakeside yang merupakan terbesar dan terluas di Joondalup. Begitu memasukki gerbang dari pintu barat,tampak kesibukan yang luar biasa dilokasi ,dimana biasanya tempat orang berjualan aneka ragam barang barang.

semuat foto dokumentasi tjiptadinata effendi
semuat foto dokumentasi tjiptadinata effendi
Ada tulisan mencolok :"Where is Wally? Saya baru kali ini menyaksikan acara ini,walaupun sudah lebih dari 10 tahun domisili di Australia. Maka saya temui salah seorang petugas disana dan menanyakan tentang kegiatan yang sedang diselenggarakan.Pada awalnya saya mau dikasih kartu ,karena dikira membawa anak atau cucu. Tapi saya sampaikan bahwa kami cuma berdua .Karena banyaknya orang tua yang membawa anak anak mereka antri disana untuk mendafarkan,maka setelah saya mendapatkan penjelasan singkat,maka kami langsung pamitan.

semuat foto dokumentasi tjiptadinata effendi
semuat foto dokumentasi tjiptadinata effendi
Where is Wally  atau dimana Wally? ,ternyata awalnya diterbitkan di AS sebagai Where's Waldo? Merupakan rangkaian buku anak-anak Inggris yang dibuat oleh ilustrator Inggris Martin Handford . Buku-buku tersebut terdiri dari serangkaian ilustrasi yang penuh dengan warna warni,  menggambarkan ratusan ilustrasi ,mengenai  orang melakukan berbagai hal lucu di lokasi tertentu. 

Para perserta ditantang untuk menemukan karakter bernama Wally yang tersembunyi dalam grup.Tampak para orang tua ,hanya menemani anak anaknya ke lokasi dimana terpampangan papan berukuran besar.Baik dilantai dasar,maupun dilantai 3.disana anak anak memegang sebuah kartu sebagai petunjuk ,atas keikut sertaan mereka dalam permainan ini. Ternyata tidak semudah seperti yang dibayangkan sebelumnya. Karena ketika saya mencoba memperhatikan potongan gambar yang diaduk aduk,tidak mudah menemukan dimana Wally bersembunyi. 

semuat foto dokumentasi tjiptadinata effendi
semuat foto dokumentasi tjiptadinata effendi
Tapi mungkin anak anak lebih cepat daya tangkapnya daripada orang dewasa,kalau mereka memang sering memainkan permainan sejenisWalaupun ada petunjuk, seperti Kemeja yang dikenakan  Wally ,adalah  bergaris merah dan putih khas Wally, topi berbandul, dan berkacamata . Tetapi begitu  banyaknya, ilustrasi berisi gambar gambar yang mirip,sehingga pandangan mata,sangat sulit untuk menemukan dimana Wally berada.Karena menengok semakin banyak anak anak yang antrian,maka kami harus tahu diri dan meninggalkan lokasi. 

Hingga kami selesai berbelanja,ternyata masih banyak lagi orang tua yang datang membawa anak anak mereka,khusus untuk ikut uji ketrampilan disini. Walaupun hadiah yang diberikan hanya ala kadarnya,tetapi bagi anak anak ,merupakan sebuah kebanggaan ,dapat menemukan Wally.Ada hal hal yang patut dicontoh,seperti misalnya: para orang tua,hanya menemani anak anak mereka dan sama sekali tidak memberikan petunjuk agar anak mereka bisa memenangkan permainan ini. 

Hal lainnya, anak anak sudah terbiasa disiplin,sehingga ketika antrian,tidak satupun yang berusaha menyerobot atau memotong jalur. Mereka semuanya saling berebutan untuk mendapatkan posisi terbaik dalam mencari ,dimana Wally.Tapi selama kami disana,tak ada seorang anakpun yang bertengkar,apalagi berantem.

Saya belum pernah menyaksikan permainan sejenis ini di Indonesia, Apalagi yang diselenggarakan di mall. Siapa tahu tulisan ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat,agar selama liburan,ada kegiatan terpadu,yang melibatkan anak anak.Hal ini tentu akan jauh lebih bermanfaat,ketimbang anak anak duduk seharian dirumah ,hanya main  games semata.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun