Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memotret Gereja Ayam di Perth

21 Juni 2016   17:28 Diperbarui: 22 Juni 2016   00:44 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: Wesley Uniting Church ,yang sangat mirip dengan Gereja Ayam di Jakarta, berlokasi di sudut William Street dan Hay Street di pusat kota Perth,ibu kota Australia Barat/semua foto adalah dokumentasi tjiptadinata effendi

Ternyata di Kota Perth, ibu kota Western Australia, juga ada Gereja Ayam. Selama ini yang saya tahu hanya Gereja Ayam di Pasar Baru, Sawah Besar di Jakarta. Gereja Protestan, yang konon dibangun pada abad ke 19 dan menyimpan sebuah Alkitab setebal 20 sentimeter ,yang ditulis dalam bahasa Belanda.Gereja Protestan ini lebih dikenal di kalangan masyarakat Jakarta sebagai Gereja Ayam. Bukan karena ada unsur negatif, melainkan karena di puncak gedung terdapat  ayam ayaman dari besi, yang sekaligus menjadi petunjuk arah angin. 

Mengapa menggunakan patung ayam ,karena dalam injil diceritakan ,bahwa salah satu murid Jesus ,yang bernama Petrus, menyangkal mengenal Jesus, sebanyak tiga kali, karena takut ditangkap penguasa pada waktu itu, Hal ini mengingatkan pada ramalan Jesus ,yang mengatakan kepada Petrus:" Sesungguhnya,engkau akan menyangkal aku sebanyak tiga kali, sebelum ayam berkokok dipag ini"Dan ternyata ramalan itu memang  terjadi,Maka untuk menjadi pengingat maka patung ayam ditempatkan dipuncak gereja, untuk mengingatkan ,agar apa yang dilakukan Petrus, jangan sampai terulang lagi

Baru Tahu Ada Gereja Ayam di Perth

Walaupun sudah lama di Austrlia, tapi baru kali ini dapat kabar bahwa di Perth juga ada Gereja Ayam. Yang sesungguhnya nama Gereja ini adalah Wesley Uniting Church. Untuk mengetahui dari dekat, siang tadi kami mengkususkan diri mengunjungi gereja ,yang berlokasi di sudut jalan William Street dan Hay Street.

keterangan foto: tempat air dipintu masuk, bangku dan tempat berlutut,serta ornamen yang artistik menghias penyanggah plafond ,masih tampak asli dan terjaga apik, karena bangunan ini adalah salah satu bangunan gereja yang dijadikan Heritage Building oleh Pemerintah negara bagian W.A./dokumentasi pribadi
keterangan foto: tempat air dipintu masuk, bangku dan tempat berlutut,serta ornamen yang artistik menghias penyanggah plafond ,masih tampak asli dan terjaga apik, karena bangunan ini adalah salah satu bangunan gereja yang dijadikan Heritage Building oleh Pemerintah negara bagian W.A./dokumentasi pribadi
Dari kejauhan, sudah tampak bangunan ini berdiri megah, dipesimpangan dua jalan utama di jantung kota Perth ini. Menyeberangi zebrea Cross dan menginjakkan kaki di laman sempit gereja ini, sudah tampak, mencolok, dinding gereja yang terbuat dari tembok di zaman dulu,Tidak harus menjadi ahli purbakala, setiap orang pasti dapat membedakan antara tembok dimasa kini dan tembok seabad yang lalu.

Foto: Tjiptadinata Effendi
Foto: Tjiptadinata Effendi
Terbuka Sepanjang Hari

Sewaktu  ingin memasukki  gereja ini, sebagai pendatang, tentu saya merasa perlu minta ijin, terlebih dulu. Namun salah seorang yang lagi duduk disana, mengatakan  : ”Tidak perlu ijin, anda boleh masuk dan berdoa. Gereja dibuka sepanjang hari. Karena sering turis berkunjung kesini, baik untuk sekedar memotret maupun untuk berdoa. Maka untuk memberikan kesempatan, gerejaopen at all the day”, katanya.

Foto: Tjiptadinata Effendi
Foto: Tjiptadinata Effendi
Maka saya mulai melangkah naik ketangga dan dipintu masuk ada spanduk berbunyi:” Silakan anda mau berdoa atau bermeditasi”.

Sampai didalam, kembali mata saya menengok kiri kanan, apakah ada larangan untuk memotret.’Ternyata tidak tampak ada larangan, maka saya  mengambil satu dua foto.mengingat didalam gereja ada beberapa orang yang secara terpencar ,sedang khusyuk berdoa. Kuatir , sinar blitz dari camera saku saya,akan mengganggu mereka,maka saya membatasi diri,untuk menjepret seperlunya saja.

Foto: Tjiptadinata Effendi
Foto: Tjiptadinata Effendi
Tidak banyak data data yang dapat di catat dari bangunan kuno ini, selain dari pahatan pada dinding ,yang sudah termakan usia,serta mengalami kesulitan untuk membacanya.Sementara disudut dinding ada disediakan air minum secara gratis, hangat dan dingin.,serta banyak brosur tersusun rapi dimeja kecil

Diantaranya adalah catatan bahwa gereja ini, termasuk bangunan yang dilindungi oleh pemerintah atau yang dikenal sebagai Heritage builing,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun