[caption id="attachment_363406" align="alignleft" width="491" caption="Bandara I Ngurah Ray/tjiptadinata effendi"][/caption]
Akhir Pebruari tahun 2013, kami landingdari pesawat Garuda ,yang menerbangkan kami dari Sydney ke Bandara InternationalNgurah Ray. Sejak dari turun dari tangga pesawat,hingga memasukki ruang kedatangan, bandara ini tampak bagaikan seorang gadis kampung yang semrawut dan terkesan agak kumuh. Lantai yang berwarna kusam,seperti melengkapi langit langit bandara yang lusuh dan sendu.
Belum lagi tempat lalu lalang calon penumpang ,hanya diberi ruang gerak yang sangat tidak memadai.Sepertinya penumpang domestik dan international berbaur menjadi satu dan membingungkan bagi yang pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Seribu Candi ini.
[caption id="attachment_363414" align="alignleft" width="457" caption="salah satu sudut ruang kedatangan/tjiptadinata effendi"]
Bandara yang Berubah Total
Namun siang ini, begitu turun dari tangga pesawat, saya terpana menyaksikan perubahan yang menakjubkan. Padahal kami mendarat di terminal kedatangan domestik. Gapura yang gagah danmegah ,seakan menyapa setiap penumpang yang menapakkan kaki memasukki ruang kedatangan;Ciri ciri khas dari Pulau Bali.berupa ukiran spesifik gaya Bali,menandakan bahwa Pulau Dewata ini tetap menjaga eksistensi dari jati dirinya,.Lantai yang memantulkan cahaya, menunjukkan betapa bersih dan berkilaunya tatakan jubin yang tersusun indah.Siang ini ,secara hampir bersamaan 2 pesawat landing, sehingga ruang kedatangan menjadi padat penumpang..
Penumpangmemenuhi sebagian dari ruang kedatangan, namun tak seorangpun tampak duduk dilantai. Karena disana sudah tersedia, 3 buah bangku ,terbuat dari kayu pilihan yang mampu menampung penumpang yang mungkin perlu untuk duduk ,sambil menunggu bagasinya turun dari pesawat.
[caption id="attachment_363408" align="alignleft" width="466" caption="penumpang baru turun pesawat/tjiptadinata effendi"]
Toilet yang bersih dan nyaman
Toilet yang terjaga rapi, kering dan bersih,sangat menunjang keberadaan terminal ini,yang kalau disandingkan dengan terminal international..,menurut saya tidak kalah indahnya ,dari sudut manapun.
Ada ruang khusus bagi kaum ibu ,yang beranak kecil dan mungkin perlu untuk berbenah diri ataupun membersihkan bayinya. Disampingnya ada ruang doa, yang tampak apik dan bersih
[caption id="attachment_363409" align="alignleft" width="461" caption="ruang pengambilan bagasi,rapi bersih dan tertip/tjiptadinata effendi"]
Disepanjang koridor ,tak tampak sepotong sampah atau kertas yang tercecer di lantai, seperti yang biasa kita saksikan diberbagai bandara,termasuk di terminal penerbangan international.Hal ini menghadirkan rasa bangga dalam diri ,karena Bali tampil tidak hanya mempertaruhkan nama Bali,tetapi juga ikut mempertaruhkan nama negara Indonesia,
[caption id="attachment_363415" align="alignleft" width="478" caption="ruangan yang bersih dan apik/tjiptadinata effendi"]
Selesai mengambil bagasi ,kami berjalan dengan santai ,menuju ke pintu keluar. Sambil berjalan ,saya mencoba menelisik satu persatu kaunter yang ada disana..Semuanya serba bersih dan rapi. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang sangat diminati turis mancanegara, kelihatan sungguh sungguh sudah memantapkan diri dan siap menjadi tuan rumah.Baik bagi turis domestik,maupun turis mancanegara.
Semoga perubahan yang sangat positif ini,dapat di jadikan contoh bagi bandara lainnya di Indonesia.agar sesegera mungkin mengupgrade diri.
Bandara I Ngurah Ray, 6 Januari, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H