keterangan foto: penulis berdiri di nomor dua paling kiri. (foto: document kompas.com)
Makan Semeja dan Berdampingan dengan R.I -1 di Istana Negara
Saya dan istri ,termasuk salah dua orang yang diundang untuk makan bersama Presiden R.I. Joko Widodo di Istana negara. Bagaimana perasaan kami ? Ya, tentu senang dan kami maknai sebagai sebuah penghargaan untuk kebersamaan di Kompasiana selama kurun waktu tiga tahun.
Setelah melalui security dan diwajibkan meninggalkan seluruh tas dan barang bawaan,termasuk camera dan HP. Dan hal ini adalah sebuah operating procedure yang biasa . Termasuk kalau kita berkunjung ke Kantor konsulat negara asing..
Makan Bersama dengan Roudtable System
Jamuan makan siang ini, ditampilkan dalam sistim meja bundar.Jadi bukan dalam bentuk meja panjang atau straight system lunch . Sebelum duduk saya bertanya dulu pada panitia :” Maaf pak, boleh duduk dimana?” Dan jawaban panitia protokoler:” Silakan dimana saja boleh pak” Maka kami duduk dimeja terdekat dengan posisi kami berdiri.
Makan Semeja dan Berdampingan
Sesaat sebelum Jokowi memasukki ruangan, tiba tiba, saya diminta untuk berdiri dan mengambil tempat di meja utama, dimana Presiden R.I. akan duduk. Untuk sesaat saya tertegun. Tapi kembali nama saya dipanggil ulang,maka saya berdiri dan berjalan menuju ke meja utama.
Disana sudah tampak duduk Pak Widi dan Pak Teten, Petinggi Kompas Media dan Satu lagi COO Kompas.com . Diantaranya ada mbak Christiie Darmayanti ,yang duduk dikursi roda. Ada dua kursi kosong. Dan saya melirik kemeja makan, ada kertas kecil dengan logo Garuda dan saya baca di meja ada tulisan: Presiden R.I dan satu lagi : “ Perwakilan Kompasianer”
Agak ragu saya duduk, karena kuatir, kalau terlanjur duduk dan kemudian disuruh pindah,mau saya sembunyikan dimana wajah saya yang sudah kriput ini? Tapi tidak berlama lama berdiri bengong, saya sudah didatangi salah seorang protokoler istana dan mempersilakan saya duduk dikursi persis disamping Presiden.
Gimana Perasaan Saya?”