Laki Laki Yang Pernah Berada Dibibir Neraka
Laki laki muda itu berdiri dengan tangan gemetaran. Jantungnya berdebar keras. Matanya nanar menatap setumpuk uang yang ada dalam sampul di tangannya. Seumur hidup, belum pernah ia memegang uang sebanyak itu….
Laki laki ini baru dua tahun bekerja di pabrik karet ini. Hari ini adalah hari pertama ia menduduki jabatan baru di perusahaan ini yakni sebagai juru timbang dan sekaligus diberikan wewenang untuk mengeluarkan Bon Gudang. Untuk pembayaran di Kasir perusahaan.
Dihari pertama ini,,ia sudah disuguhi uang dalam sampul besar...
Memang ia tak menghitung persis berapa jumlahnya,,tapi yakin dengan uang ini, bisa digunakannya untuk membayar utangnya pada bibinya,, Membelikan pakaian yang pantas untuk wanita yang sudah dinikahinya dua tahun lalu Yang kini harus rela tinggal di pemondokan buruh bersamanya
Tiba tiba lelaki ini mendengar suara bentakan yang amat dikenalnya…yaa yaa itu suara ayahnya… :” Kita boleh miskin,,, tapi kita bukan maling ,mengerti!”
Suara itu mengingatkannya, ketika pertama kali ia mencuri sepotong bambu milik tetangga,yang menyebabkan telapak tangannya sobek menganga,,
Laki laki itu merinding,,, ia memukul kepalanya sendiri keras keras… ditutupnya sampul berisi uang itu dan dengan mantap dikembalikannya kepada toke pemilik karet,yang ada di depannya.. Ia memarahi dirinya sendiri :” Benar,..aku miskin,,,tapi aku bukan maling!”
…………..
Seakan tak percaya si toke menengok ,ketika pria ini mengembalikan sampul berisi uang yang jumlahnya tak sedikit itu….Terbelalak matanya, sambil berucap:” Kau sudah gila yaa.. Belagu kau ini,,,, apa masih kurang!?” Kau hitung dulu jumlahnya… cukup buat kau dan bini kau hidup satu tahun ngerti kau ..”
…….