Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lagi Budaya Indonesia: "Si Kabayan" Akan Dipentaskan di Melbourne

4 November 2014   14:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:43 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14150618701137507362

[caption id="attachment_351554" align="aligncenter" width="503" caption="ilustrasi si Kabayan/abcnews,radioaustralia"][/caption]

Lagi Budaya Indonesia:”Kisah si Kabayan” akan DiPentaskan di Melbourne

Sumber: abcnews.radioaustralia/erwinrenaldi

Komunitas warga Sunda di Melbourne, Australia, berencana mementaskan cerita rakyat Kabayan ke atas panggung musikal. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkenalkan budaya lain dari Indonesia. Harapan mereka adalah agar budaya Indonesia yang ditampilkan di Australia, tidak hanya itu itu saja.

Banyak kelompok-kelompok kesenian asal Sunda yang sudah tampil dimana-mana di Melbourne. Misalnya rampak kendang, ada pula Sanggar Lestari yang sudah beberapa kali menampilkan tarian khas Jawa Barat," ujar Fahd Pahdepie, sutradara sekaligus penulis naskah drama musikal Kabayan. Di setiap kultur pasti ada tokoh yang dianggap 'bodoh', tetapi tokoh ini justru punya kecerdasan dan kepintaran tersendiri," jelas Fahd yang juga mahasiswa pasca sarjana di Monash University jurusan Hubungan Internasional.

"Kabayan mewakiliki banyak aspek kesundaan, Sunda itu religius, tetapi juga masih banyak yang percaya mistis, jago silat, jago bercanda."Drama musikal Kabayan ini rencananya akan dipertunjukkan dalam bahasa Indonesia. Tetapi Fahd mengatakan beberapa ungkapan akan tetap disampaikan dalam bahasa Sunda..Drama musikal Kabayan persembahan komunitas warga Sunda di Melbourne ini akan dipertunjukkan pada tanggal 29 November di Claton Community Theatre. Pementasan drama musikal Kabayan ini pun merupakan bagian dari peringatan ulang tahun Paguyuban Pasundan di Melbourne yang ke-8.

Humor Bukan Hanya Dunia anak,tetapi juga dunia semua orang

Arab dikenal oleh dunia lewat kisah kisah lucu dan menawan hati dari Abunawas dan Nasaruddin Hoja. Menurut saya , rata rata orang Indonesia yang suka membaca, pasti sudah memiliki salah satu dari buku atau komik yang memuat kisah kisah mengelikan dari kedua tokoh tersebut diatas. Walaupun tidak dijelmakan dalam bentuk phisik ,seperti yang dilakukan oleh Walt Disney, tetapi popularitas dan sumbangsih tokoh Abunawas dan Nasaruddin Hoja, terhadap dunia hiburan di dunia, tidak diragukan lagi, Dari anak anak yang baru mulai bisa membaca, hingga kakek nenek, tidak luput dari pengaruh humor yang ditampilkan secara kocak dan jauh dari berbau hal hal yang bersifat sara atau negative. Karena itu nama mereka tetap abadi sepanjang masa.

Kabayan

Kisah tentang si Kabayan, yang tidak kalah mutu humornya ,adalah bagian dari harta kekayaan Indonesia. Yang merupakan tokoh imajinatif dari budaya Sunda, yang juga telah menjadi tokoh imajinatif masyarakat umum di Indonesia.

Seirama dengan Abu Nawas dan Nasaruddin Hoja,pola yang diterapkan adalah bersifat lucu,secara alami. Tidak di buat buat,polos dan lugu.Namun bila dicermati,dalam keluguan itu ada kecerdasan yang luar biasa. Kisah ini di ceritakan secara turun temurun dan tentunya dibumbui disana sininya. Ada ratusan kisah kisah lucu yang dihubung hubungan dengan nama tokoh ini. Kehidupan tokoh si Kabayan,sesungguhnya melukiskan kehidupan nyata dari masyarakat Sunda.Kisah ini, sudah bukan lagi menjadi monopoli dari masyarakat Sunda,tapi sudah menjadi milik bangsa Indonesia.

Kita patut memberikan apresiasi kepada anak anak Indonesia, yang telah bersusah payah mengharumkan nama negara dan bangsa Indonesia, lewat kemampuan mereka berinteraksi di atas panggung. Baik melalui kesenian dan music,serta drama musical,sepertidrama di Kabayan yang akan ditampilkan. Semoga pemerintah dan masyarakat Indonesia, sadardiri untuk memberikan sedikit perhatian dan penghargaan kepada mereka yang sudah berkerja keras

Mount Saint Thomas, 4 November. 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun