Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota Padang Sudah Bangkit dari Kelumpuhan

7 Februari 2015   02:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:40 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_367584" align="aligncenter" width="614" caption="bangunan khas gaya Minang,sudah berdiri kembali dengan megah/tjiptadinata effendi"][/caption]

Padang Bangkit dari Kelumpuhan Akibat Gempa

Kota Padang telah bangkit dari kelumpuhan akibat gempa yang memporak porandakan kota ini pada tahun 2009. Semisalnya bangunan bergonjong yang dulunya merupakan puing ,kini sudah berdiri gagah dan megah..Termasuk gedung gedung perkantoran,yang bertingkat sudah lama mulai difungsikan. Kendati bangunan phisik ini, tidak secara  serta merta mengambarkan pemulihan trauma warga kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya, namun setidaknya kehidupan sudah mulai berlangsung.

[caption id="attachment_367585" align="aligncenter" width="560" caption="bangunan megah sudah berdiri dan berfungsi lagi/tjiptadinata effendi"]

14232242431724813946
14232242431724813946
[/caption]

Kisah kisah sedih dan pilu,masih tetap mewarnai setiap pembicaraan ,bagi warga yang sudah lama tidak ketemu,termasuk penulis sendiri,,sebagai salah seorang yang dilahirkan dan dibesarikan di kota Padang tercinta ini..Bagi mereka yang pernah kehilangan orang orang yang dicintainya, gempa yang telah merengut belahan jiwa mereka, serasa baru saja kemarin terjadi.

Sebagai orang yang juga kehilangan sahabat sahabat masa kecil saya, di lalap dan diseret gempa yang tak mengenal kasih.sungguh tak bisa berucap apapun untuk memberikan kata kata hiburan.

Masih Merasa Hidup Bagaikan Mimpi

Kesempatan berada di kota Padang,  kami manfaatkan untuk berkeliling kota dan melihat betapa pembangunan sudah hampir merata diseluruh pejuru kota. Saya juga menemui beberapa sahabat sahabat semasa kecil,yang tersisa,tidak sampai sepuluh jari.

Salah satunya adalah Rosman, yang saya temui dalam kondisi yang sudah tidak berdaya.Hanya bersandar dikursi dan menatap kelangit dengan pandangan mata kosong. Rosman masih mengenal saya. Ia berkisah,sejak kehidupan kedua anak dan istrinya direngut gempa,ia sudah tidak lagi bersemangat untuk melanjutkan usahanya.

Dengan cepat kondisinya menurun dan kini sudah tidak bisa lagi berdiri.Baginya, hidup  ini adalah mimpi buruk dan ia ingin segera bangun dari mimpi buruk ini.Setiap pagi ketika ia terbangun, berharap anak dan istrinya masih hidup. Namun kenyataanya , hal tersebut bukan mimpi. Memang secara nyata ,orang orang yang dicintainya sudah tidak mungkin lagi bisa kembali......Baginya hidupnya sudah tidak berarti apapun lagi.....

[caption id="attachment_367587" align="aligncenter" width="491" caption="Masjid bagian dari kehidupan warga Padang sudah berdiri megah/tjiptadinata effendi"]

1423225663817745856
1423225663817745856
[/caption]

Pantai Sudah Tidak Lagi Menakutkan

Walaupun luka batin masih tetap menyisakan kepedihan mendalam,namun ada hal hal yang membesarkan hati, misalnya,warga kota Padang sudah tidak lagi takut bersantai ria di tepi pantai.Bahkan setiap sore mendatang, ratusan warga, terutama muda mudi ,memenuhi pantai Padang dan Pantai Purus, untuk menikmati rujak pedas,sambil memandangi mentari tengglam dan menyisakan warna warni memukau.

[caption id="attachment_367586" align="aligncenter" width="614" caption="dipantai purus Padang/tjiptadinata effendi"]

1423225564242008617
1423225564242008617
[/caption]

.Padang Pasca Gempa

[caption id="attachment_367589" align="aligncenter" width="448" caption="inilah wajah Padang pasca gempa/tjiptadinata effendi"]

1423226258127126936
1423226258127126936
[/caption]

Gempaberkekuatan 7,6 Skala Richter ,saling susul,yang terjadi pada tanggal 30 November dan tanggal 1 Oktober, 2009 telah meluluh lantakan hampir seluruh bangunan dikota Padang,Sumatera Barat. Menurut berita yang disiarkan oleh berbagai media, baik media cetak,maupun stasiunTelevisi, 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan,

Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.

Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan. Pada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km diPada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala

[caption id="attachment_367590" align="aligncenter" width="576" caption="tak ada lagi yang utuh,pasca gempa/doc,pri"]

14232269911300881617
14232269911300881617
[/caption]



Kehidupan Sudah Mulai Pulih

Secara phisik,kehidupan warga kota Padang dan Sumbar pada umumnya sudah kembali normal. Walaupun sebagian warga masih terbelenggu oleh trauma mendalam dan pindah ke Pekanbaru , untuk menghindari isu tsunami yang masih merupakan momok bagi siapapun.

[caption id="attachment_367591" align="aligncenter" width="560" caption="salah satu bangunan baru/tjiptadinata effendi"]

14232272561765198891
14232272561765198891
[/caption]

Namun pembangunan besar besaran di kawaan bagian timur kota Padang sudah dimulai, bahkan kantor walikota Padang dan kantor  kantor lainnya sudah mulai berpindah kesini.Semoga Kota Padang bisa pulih secara utuh,yakni phisik dan mental warganya.

Ditulis di Padang, 5 Januari, 2015

Dipostingkan di Medan,6 Januari, 2015

Tjiptadinata Effendi


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun