Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Tidak Mungkin Memberi Sesuatu yang Tidak Dimiliki

15 Februari 2017   05:53 Diperbarui: 15 Februari 2017   07:21 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
setidaknya,pohon ini telah berbagi keindahannya kepada banyak orang,selama masih hidup dan berbunga/dokumentasi pribadi

Pagi tadi,ada pesan masuk dari seorang sahabat saya yang tinggal di salah satu kota di Jawa Barat. Sebut saja namanya Indah. Usianya masih muda dan sering memanggil saya dengan sebutan :"guru" . Kami sudah beberapa kali ketemu bersama keluarganya. Komunikasi berlangsung,tergantung kondisi dan kesibukan . Bisa komunikasi seminggu sekali ,tapi bisa juga berbulan bulan menghilang.

Nah,hari ini pesan atau lebih tepatnya pertanyaan :" Kita tidak mungin memberikan sesuatu yang tidak dimiliki ya Pak?" tanya Indah. Spontan saya menjawab :" Tentu saja".Kalau kita tidak punya uang, gimana mau bagi uang ,kalau ada yang membutuhkannya? Kalau dirumah,pas tidak ada makanan,gimana mau ajak tamu makan malam ,kalau pas bertamu.Atau kalau kita tidak mengerti bagaimana mengendarai mobil,gimana pula mau mengajarkan orang lain untuk mengemudi?

Menjawab Pesan Masuk,Adalah Bagian dari Hidup Berbagi

Walaupun tampak sangat sepele,tapi menurut saya,menjawab setiap pesan ataupun pertanyaan yang masuk,adalah merupakan bagian dari penerapan hidup berbagi. Terkadang ,entah karena masalah apa, orang bisa saja mendadak merasa sumpek pikirannya dan tidak tahu,harus curhat kepada siapa?

Kalau orang mencari kita ,berarti ia mempercayai kita,Hal kecil,tapi harus dijaga dan dikawal dengan seksama.Karena apa yang diceritakan kepada kita adalah bersifat sangat privacy dan tidak boleh disebarkan kepada siapapun. Karena sekali kita khilaf,maka seumur hidup orang tidak lagi akan percaya kepada kita.

Menjawab adalah Memberi dan Sekaligus Menerima

Menjawab setiap pertanyaan yang menyangkut hidup orang,tentu perlu dipikirkan jawaban yang pas dan bermanfaat,serta diharapkan ,dapat menjadi solusi bagi orang yang bertanya.jangan sampai jawaban yang diberikan ,justru semakin membuat orang yang bertanya menjadi bingung

Dengan menjawab,maka sesungguhnya kita juga menerima masukan yang berharga,serta memperkaya khasanah pengetahuan kita tentang ilmu kehidupan. Bahwa orang yang hidupnya berkecukupan secara materi,belum tentu menjalani hidup dengan gembira. Sebaliknya,orang yang hidupnya pas pasan,belum tentu juga menderita. Karena kebahagiaan ,tidak dapat dipatok semata mata berdasarkan penilaian dari satu sisi kehidupan saja.

Disinilah kita manfaatkan waktu kita untuk mengajar dan sekaligus belajar. Kalau lagi di Indonesia, biasanya ,setiap hari,minimal ada sekitar 100 sms dan What'sApp pribadi yang masuk dan membutuhkan jawaban.Bayangkan dalam kurun waktu selama belasan tahun pensiun dan fokus pada kegiatan sosial,saya sudah menerima dan menjawab puluhan ribu sms dan What's App.Berarti sebanyak itu pulalah saya belajar dalam banyak masalah dan soal soal rumit ilmu kehidupan.

Lakukanlah Dengan Ikhlas,Maka Semuanya Menjadi Mudah

Melakukan sesuatu pekerjaan dengan rasa keterpaksaan ,membuat energi kita terkuras habis dan yakinlah apa yang dikerjakan dengan terpaksa atau tidak ikhlas,hasilnya akan sangat jauh,bila dibandingkan sesuatu yang dilakukan dengan senang hati atau ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun