Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Tidak Dapat Membangkitkan Orang yang Sudah Mati

22 Januari 2017   21:21 Diperbarui: 22 Januari 2017   21:53 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita tidak mungkin dapat membangkitkan orang yang sudah mati, tapi ada begitu banyak yang dapat dilakukan , untuk membantu orang orang yang sekarat karena kelaparan agar mereka tetap hidup.

Seminggu sebelum berangkat  ke Australia, sewaktu lagi berbelanja di Giant Super Market di Kemayoran, tanpa sengaja kedengaran pembicaraan dua orang wanita . .Si ibu bertanya kepada wanita yang masih muda  " Mbak Sil.sudah tahu,bahwa si Anu pagi tadi meninggal?"

"Oh my God..si Anu ,kan usianya masih sangat muda? Kenapa sih tiba tiba meninggal?"Jawab orang yang dipanggil Mbak Sil

Dilanjutkan oleh si ibu "Kasian,hidup melarat ,sakit digubuknya dan tidak ada yang mau membantu " .

Nah, pembicaraan seperti ini ,sudah sangat sering kita dengarkan. Setiap kali mendengarkan berita duka selalu disambut dengan wajah kaget dan didukung oleh ucapan,yang menunjukkan terkejut " Haa.? Masa iya,,Kemarin masih tampak jalan kaki di depan rumah saya" atau ucapan lainnya. Berpikiran positif saja,kita anggap memang semuanya ,merupakan ungkapan hati yang tulus. Terperanjat, kaget dan sedih.Tapi hanya sebatas dua kalimat :" Oh my God " atau " Inalilahi......" Sesudah itu selesai ,bak angin lalu,tak ada lagi yang tersisa.

Kalau kita memang sungguh sungguh peduli,jangan tunggu hingga orang meninggal. Karena kita tidak mungkin dapat membangkitkan orang mati. Tapi selagi masih hidup,ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantunya ,agar tetap hidup.

Misalnya,dengan memberikan :

  • sebungkus nasi
  • sepotong roti'
  • sejumlah uang'
  • perhatian
  • hiburan
  • pakaian
  • selimut
  • barang lain yang dibutuhkannya

Untuk Membantu Sesama,Tidak Harus Tunggu Jadi Kaya

Banyak orang berpikir:"Boro boro mau bantu orang,hidup kami saja,morat marit. Kalau kelak saya kaya,yaa nggak masalah"

Padahal untuk membantu orang yang lagi sakit dan menderita,tidak harus dalam bentuk uang, Kalau memang keuangan tidak mengizinkan, ada jalan lain. yakni menengoknya di gubuknya,menanyakan keadaannya atau membawakan sepotong roti .Ketika orang sedang dalam kondisi kritis keuangan,maka sepotong roti atau sebungkus nasi,bisa jadi "malaikat penolong" bagi mereka.

Sebungkus nasi,ketika satu keluarga sudah tidak lagi ada sesuatu yang dapat dimakan,minimal dapat "memperpanjang "usia mereka sehari lagi,sebelum dapat pertolongan dari yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun