Kiat Mengambil Keputusan Tepat Disaat Genting
Hidup bersifat dinamika .Artinya selalu bergerak .Dari waktu kewaktu dan dari satu sudut kehidupan kesudut kehidupan lainnya.  Ada  kalanya hidup terasa manis bagaikan madu, namun terkadang pahit ,gersang dan kejam ,tanpa berbelas kasih. Disela sela semuanya inilah kita harus mampu mengambil keputusan yang cepat,cerdas dan tepat. Bahkan mungkin saja ,dalam mengambil keputusan untuk bertindak,kita tidak hanya mempertaruhkan hidup kita sendiri, melainkan juga nyawa seluruh anggota keluarga kita.
Berteori yang bagus dan indah indah,, tentu saja  bias dilakukan. Karena ada banyak kesempatan untuk merancang jawaban ,tentang keputusan yang bagaimana akan diambil. Namun dalam hidup nyata,dalam kondisi kritis,bahkan kita hanya memiliki waktu dalam hitungan detik,bukan menit!
Keputusan Keputusan Yang Keliru Akibatnya Fatal
Sewaktu Galodo terjadi di Tanah Datar ,Sumatera Barat ,teman saya sesungguhnya sudah selamat keluar dari rumahnya. Â Namun tiba tiba teringat ,barang perhiasannya masih tertinggal didalam kamar. Keluarganya sudah mencoba mencegah,namun teman saya nekat berlari masuk. Dan hanya dalam hitungan detik. rumahnya roboh dan dihanyutkan galodo.
Contoh lain ,gempa bumi di Padang. Masih sahabat sejak kecil, Sudah selamat berada diluar rumah,namun tiba tiba ingat ada cucunya tertinggal di dalam rumah. Dan tanpa bertanya lagi, ia lari masuk kedalam rumah. Pas satu dua detik ia berada didalam ,bangun roboh dan teman saya tewas menggenaskan.Ternyata cucunya sudah berada diluar rumah dan selamat. Hanya karena sangat cemas ,tidak sempat lagi bertanya dan akhirnya harus membayar dengan nyawanya sendiri
Satu lagi Contoh Keliru
Tetangga saya di Jakarta membonceng istrinya Pasar Baru.Tiba tiba ada yang menjambret tas istrinya . padahal  mereka baru saja mengambil uang tabungannya di salah satu bank. Maka  tetangga saya,berusaha mengejar dengan mengebut motornya sekencang kencangnya. Lupa bahwa istrinya dalam kondisi kaget dan tidak bersiap, Akhirnya tas tidak ditemukan dan istrinya terjatuh dan luka parah. Sebuah keputusan yang terburu buru ,namun sangat tidak tepat ..Karena mendahulukan materi daripada keselamatan diri.
Rem Blong
Seperti sudah pernah saya tuliskan di artikel berbeda, suatu waktu kami berkendara sekeluarga,Saya nyetir,isitri saya duduk disamping saya dan ketika putra putri kami duduk dikursi belakang kami. Tujuan adalah ke Jakarta dengan sedan Corolla kami. Â Ketika sudah berada diluar kota,maka saya larikan kendaraan dengan kecepatan 80 -90 km perjam,Mengingat perjalanan yang akan kami tempuh jaraknya adalah sekitar 1.500 km.
 Namun tiba dibengkolan ketika saya menginjak rem,ternayata rem tidak berkerja sama sekali. Saya mencoba memompa berkali kali ,tapi tanpa hasil. Sementara kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi. Maka pada detik detik yang menentukan, saya tarik rem tangan sekeras kerasnya dan pada saat yang sama ,memaksa persneling ke gigi satu. Ada bunyi kraak ,seperti ada yang patah, namun bersyukur, kendaraan berhenti  pas dipinggir jurang.