Kiat Australia Aplikasikan Hidup Harmoni Bersama 200 Suku Bangsa
[caption id="attachment_316069" align="aligncenter" width="614" caption="foto /doc/pribadi: Living in Harmony"][/caption]
Kiat Australia Aplikasikan Hidup Harmoni diantara 200 suku Bangsa
Terlepas dari masalah hangat dinginnya hubungan antara Australia dan Indonesia,yang diawali dengan gunjang ganjing sadap menyadap,Australia adalah termasuk negeri yang paling berhasil didunia ini ,dalam melakukan pembinaarn terhadap masyarakatnya untuk hidup berdampingan Untuk menggapai ketingkat ini tentunya membutuhkan perjalanan yang panjang.
Mengingat penduduk negeri Kanguru ini terdiri dari sekitar 200 suku bangsa di dunia.Kesuksesan dalam menggagas dan mempraktekkan Living in Harmony dalam hidup keseharian,akan dirayakan secara meriah,selama satu minggu dan mencapai pucak acara pada tanggal 21 Maret,yang sudah diambang pintu. .Harmony Day ini berada dalam pembinaan Departemen Sosial .Dimaksudkan untuk menampilkan kehidupan masyarakat Australia yang toleran dalam berbagai ragam bahasa ,budaya dan agama.. .
Pesan moral yang ingin disampaikan liwat Harmony Day, adalah hari untuk merayakan keragaman Australia. Ada banyak cara mereka merayakan Harmony Day.Selama kurun waktu 10 tahun tinggal ditengah tengah masyarkat yang multi majemuk ini,saya selalu berpegang pada prinsip:” dimana bumi dipijak,disana langit dijunjung” Dalam arti kata,saya dan istri selalu berusaha untuk ikut beradaptasi dalam lingkungan hidup disini,tanpa kehilangan jati diri sebagai warga Indonesia,
[caption id="attachment_316295" align="aligncenter" width="554" caption="multicultural /foto doc.pribadi"]
![139524840975318869](https://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/03/139524840975318869.jpg?t=o&v=770)
Multicultural Service
Saya berdomisili di salah satu desa yang bernama Mount Saint Thomas, yang berdampingan dengan kota wisata Wollongong . Nama ini di adopsi dari nama yang biasa di gunakan oleh suku Aborigin. Disini ada semacam grup untuk pendatang,dengan nama I.M.S. –Illawara Multicultural Service. Setiap pendatang boleh ikut bergabung untuk belajar bahasa Inggeris disini secara gratis. Tidak ada persyaratan apapun,Bahkan yang mau bergabung tidak ditanyakan apakah penduduk Australia ,atau hanya temporary resident. “All Welcome:”
Lembaga ini agaknya menjadi media pemula bagi setiap pendatang,untuk membiasakan dirinya hidup berdampingan dengan beragam suku di dunia , Beda bahasa ,beda budaya dan tidak jarang juga beda cara berpikir. Dalam setiap kunjungan,tiap orang diberikan kesempatan untuk bercerita tentang negerinya secara singkat .Selesai berbicara,setiap orang akan mendapatkan applaus berupa tepuk tangan, Hal yang kelihatan sangat sepele,tapi sesungguhnya penting ,untuk meletakkan dasar saling menghormati. Yang mempin kegiatan disini adalah wanita muda asal Philipina, bernama Diana
[caption id="attachment_316297" align="alignleft" width="300" caption="doc.pribadi/ bersahabat dengan semua orang"]
![1395248661256673719](https://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/03/1395248661256673719_300x272.34375.jpg?t=o&v=770)
Memperkenalkan masakan dan bendera negara masing masing.
Secara berkala,ada kegiatan pesta sekolah. Tiap orang diwajibkan membawa sepiring makanan yang khas negara masing masing .Dan tak lupa juga bendera negaranya. Makanan ini dinikmati secara bersama sama. Kami membawa sepiring nasi goreng dan rendang Padang.Ternyata jadi rebutan teman teman sekolah, yang umurnya beragam. Hanya dalam waktu beberpa menit , hidangan yang kami bawa ludes. Kami bangga,ternyata masakan Indonesia , sangat laris
Acara Kesenian
Selesai acara makan minum, ada acara kesenian. Tampil disini teman teman dari Afrika dengan membawa tarian khusus dengan music yang specific. Ada juga “belly dance” yang dibawakan oleh teman dari Mesir. Bagi yang tidak bisa menari,boleh diganti dengan bernyanyi. Kemudian setiap orang berbaris berkeliling, sambil memegang bendera negara masing masing. Disini , pemimpin acara mengingatkan, agar seluruh pendatang, memahami bahwa Australia menghargai hak setiap individu. Jadi agar jangan pernah menghakimi orang lain,seperti hokum yang berlaku dinegeri asal. Sebaliknya, juga mengingatkan agar, setiap orang jangan pernah melupakan negeri asalnya. Prinsipnya :” Kalau anda mau menjadi penduduk Australia,anda harus menghormati aturan dan undang undang yang berlaku disini,tetapi anda juga tidak boleh melupakan negara dari mana anda berasal” Suatu ajakan yang sangat simpatik dan perlu ditiru.
Agama
Dalam kegiatan kegiatan seperti ini, ada hal hal yang patut dihindarkan oleh para perserta.Antara lain: “Jangan tanya urusan agama/pirbadi /politik”Orang Australia ,umumnya tidak suka politik,karena sebagian besar mereka sudah mengalami trauma akibat konflik politik dinegeri asalnya.Agama adalah urusan yang sangat pribadi . Oleh karena itu orang dianggap tidak sopan menanyakan agama orang lain.
Bahasa
Orang bebas menggunakan bahasa ibunya ,kecuali dalam kelas bahasa Inggeris, Dalam setiap acara memperkenalkan diri,setiap orang akan diingatkan,untuk tidak membicarakan tentang kehebatan pribadinya. Misalnya cukup memperkenalkan :” Selamat pagi semuanya. Nama saya Effendi. Saya berasal dari Indonesia, Tinggal di Jakarta,ibu kota negara Indonesia.Senang berjumpa dengan anda semuanya” . Jadi tidak ada tambahan keterangan:” Saya pengusaha atau saya seorang dokter/Insinyur/pelukis dan sebagainya. Kecuali ditanya.
[caption id="attachment_316298" align="alignleft" width="640" caption="doc.pribadi/ Living in Harmony"]
![1395248855108665770](https://assets.kompasiana.com/statics/files/2014/03/1395248855108665770.jpg?t=o&v=770)
Beragam suku bangsa dalam satu grup
Setiap ada waktu kami selalu menyempatkan diri untuk bergabung dalam multicultural grup ini. Banyak hal hal menarik yang bisa dipelajari. Disini kami bisa berbicara dan menjadi sahabat dari orang orang yang berasal dari berbagai suku di dunia, Antara lain: Korea/Jepang/China/India/Nepal./Mesir/Turkey/Spanyol/Rusia/Italy/Afrika/Amerika latin/Mexico dan lain lain. Sungguh dunia serasa menjadi lebih indah,hidup berdampingan dengan beragam bangsa.
Jadi sesungguhnya harmony day sudah menjadi bagian dari keseharian hidup orang Australia. Harmony Day yang dirayakan,hanyalah seremonialnya. Karena memang sudah diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat disini.Harmony Day adalah program Pemerintah Australia dan bertepatan dengan Hari Internasional PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial. Pada setiap penyelenggaraan Harmony Day, seluruh lapisan masyarakat di Australia dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan bahasa berbaur dalam banyak kegiatan. Mereka menyatu untuk menguatkan semboyan Australia sebagai negara multikultur. (sumber: www.harmony.gov.au)
Yogyakarta, 20 Maret,2014
Tjiptadinata
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI