Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Terlilit Utang, Apa yang Harus Dilakukan?

12 April 2017   19:00 Diperbarui: 13 April 2017   02:30 8918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



hidup tanpa utang adalah merupakan sebuah kebahagiaan,tapi bilamana ketiban sial dan terlilit utang,apa yang harus dilakukan? foto,dokpribadi

Ketika Terlilit Utang, Apa Yang Harus Dilakukan?

Sudah pernah mengalami hidup terlilit utang? Belum? Syukurlah dan semoga janganlah pernah mengalaminya. Karena hidup terlilit utang adalah ibarat tali sudah terpasang dileher kita, Tinggal sejengkal lagi,bila terus ditarik,maka kita sudah tidak lagi bisa bernafas.

Tidak seorangpun yang masih waras,ingin mengalami hidup terlilit hutang,tapi manusia boleh saja merencanakan begini dan begitu,tetap saja ,tak seorangpun tahu,apa yang akan terjadi dimasa depan.Bahkan apa yang akan terjadi besokpun,kita tidak tahu.

Pernah dengar lagu :"Que Sera Sera? Simaklah lirik lagunya,yang berbunyi:" The future not our's to see ,Que sera sera,what will be ,will be" . Apa yang memang harus terjadi ,akan terjadi.

Nah,siapa tahu,kita yang ketiban sial,harus mengalaminya ,apa atau bagaimana sikap kita menghadapinya?

Bunuh diri ?  Jangan, bunuh diri,tidak akan menyelesaikan masalah,bahkan akan membuat  anak istri dan keluarga kita menderita. Ada godaan untuk melarikan diri? Jangan lakukan.Mau lari kemana? Ingat ,koruptor saja dengan uang puluhan miliar rupiah ditangan,akhirnya ketangkap juga. Apalagi kalau dikantong cuma ada recehan .

Coba tengok,koruptor ratusan miliaran rupiah,bisa tersenyum senyun di tv,masa kita kalah dengan koruptor?

Hadapi dengan Tabah

Saya pernah alami,saat saat menyakitkan,yakni terlilit utang.Bukan karena berfoya foya ,tapi karena ditipu sahabat bisnis. Tentu tak elok bila saya ulangi ceritanya,karena bisa membuat orang yang membacanya menjadi mual mual,karena bosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun