Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ketika Setumpuk Uang Tak Cukup untuk Bayar Secangkir Kopi

30 Desember 2015   15:04 Diperbarui: 30 Desember 2015   16:22 2534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Uang Setumpuk Tak Cukup Untuk Bayar Secangkir Kopi

Pagi tadi , sambil window shopping di mall Joondalup, teringat ada setumpuk uang dalam tas istri saya .. Saran saya ,daripada tasnya penuh sesak, sebaiknya ditukar saja dengan dollar Australia. Sekalian uangnya dimanfaatkan untuk minum capucinno.,sambil bersantai ria di pagi ceria ini .Istri saya tersenyum , mendengar usulan ini dan berkata:” Kalau mau minum capucinno, tidak usah tunggu tukar uang. Hehe”

Kami singgah disalah satu Money Changer , yang lokasinya berseberangan dengan Woolworth Supermarket..yang merupakan salah satu coorperation company terbesar di Australia

Kami berdiri di depan Kasir dan saya mengucapkan :” Good morning” dan si mbakle menjawab dengan sangat sopan, sambil tersenyum :” Hi good morning ,what can I do for you Sir?”

Sorry ....Too Small

Dengan penuh rasa percaya diri saya sodorkan setumpuk uang VND yang terdiri dari uang ribuan, 5 ribuan dan beberpa lembaran puluh ribuan. Tapi begitu menengok tumpukan uang ini, si nona sepertinya menengok uang kertas mainan monopoli .Dan dengan menahan senyum , berkata :” Sorry Sir…too small. Even you can’t buy a cup of Coffee”

“Hmm are you  Vietnamese ? “ tanya si nona ramah. Bergegas saya jawab ;’” No, we are Indonesia”. Kemudian saya keluarkan uang rupiah dari dompet saya dan menyodorkannya kepada si nona Petugas di Money Changer.”Kalau yang ini gimana?’

“Sure sure…”jawabnya mantap

Saya lega, syukur tadi yang nggak laku ditukar ,bukanlah uang Indonesia.. Uang itu adalah sisa dari perjalanan kami ke Vietnam tahun lalu dan terbawa pulang. Dalam pikiran saya, nilai tukarnya mungkin masih ada harga untuk minum kopi dan sarapan pagi,,,,eee ternyata begitu menengok tumpukan VND si nona,langsung geleng kepala dan bilang sory..nggak laku,,terlalu kecil nilainya

Berapa Sih Nilai Tukar VND?

Sesungguhnya saya tidak perlu menukarkan uang rupiah, hanya untuk minum cappuccino. Tapi untuk menjaga image, bahwa orang Indonesia itu bukan kere, maka sekalian saya pamerkan uang ratusan ribu rupiah pada si nona Petugas Money Changer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun