Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keputusan Hari Ini, Akan Jadi Hari Esok Kita

10 Juni 2016   21:17 Diperbarui: 10 Juni 2016   21:23 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Kesuksesan atau kegagalan kita,ditentukan  oleh keputusan yang diambil pada hari ini .Karena itu ,dahulukan apa yang menjadi prioritas,jangan mendahulukan apa yang kita sukai**

Keputusan Hari Ini Akan Jadi Hari Esok Kita

Tulisan ini saya cuplik dari pengalaman hidup sendiri dan pengalaman hidup orang orang terdekat saya ,selama kurun waktu puluhan tahun. Karena sebuah pelajaran berharga , amat saying kalau dibiarkan berlalu begitu saja. Tentu untuk menuliskannya, saya  pilih beberapa kejadian yang menurut saya paling kental dan sarat dengan pelajaran hidup. Karena kalau sekedar berteori, orang tidak perlu membaca tulisan in.cukup meng klik mbak google disana akan diperoleh 1001 teori yang hebat hebat.

Menilai Diri Terlalu Tinggi

Menghargai diri sendiri,bukan hanya sangat baik,tapi wajib dilakukan oleh siapapun, Karena kalau bukan kita yang menghargai diri kita,siapa lagi  ? Namun, meletakkan “harga” atau nilai yang terlalu tinggi atas diri kita atau atas apa yang menjadi milik,kita pada akhirnya jadi boomerang bagi diri sendiri.

Contoh. : Pada waktu saya masih aktif sebagai Eksportir Kopi dan Casia, karena keuntungan dari hasil ekspor kedua komoditas ini sangat mengiurkan, maka tidak mengherankan bila harga perusahaan Eksporpun jadi melangit.Pengertian :”perusahaan “ disini bukan dalam keartian phisik,seperti sebuah took atau perkebunan, melainkan  Angka Pengenal Eksport atau yang dikenal dengan A.P.E. dan juga Aprove Trader Coffee. Kata lainnya adalah surat ijinnya.seperti halnya H,P.H atau Hak Penebangan Hutan, yang pada waktu itu berharga ratusan juta rupiah.

Nah, sahabat baik saya , pada waktu itu Ko Tang (bukan nama sebenarnya) ,menceritakan pada saya bahwa perusahaannya (baca: Surat Ijin Ekspor) nya sudah ditawar dengan harga Rp.450.000.000 Jumlah tersebut,pada tahun 80  an cukup besar. Sebagai seorang sahabat,saya sudah menyarankan bahwa harga yang ditawar orang sudah sangat bagus.

“Menurut saya ,kalau memang Ko Tang berniat mau jual,jangan ditahan lagi.Karena harga yang ditawar itu sudah sangat baik. Seandainya tiba tiba terjadi perubahaan peraturan pemerintah, maka harganya bisa anjlok”. Namun, Ko Tong mengatakan :” Hmm yaa besok besoklah saya pikir pikir dulu,siapa tahu harganya bisa naik jadi 500 juta rupiah”

Walaupun Ko Tang adalah sahabat baik saya,tapi tentu saya tidak berhak mendesaknya.

Pengumuman Pemerintah :” Bebas Ekspor Kopi dan Cassia”

Keesokan harinya, sekitar jam 10.00 pagi ada surat pemberitahuan dari Kantor Dinas Perdagangan, bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan, Ekspor Kopi dan Cassia boleh secara bebas.untuk menarik devisa sebanyak mungkin masuk kekas Negara.Dalam arti kata, semua  perusahaan tidak perlu lagi mengurus Ijin untuk Ekspor Kopi dan Cassia, Otomatis harga perusahaan anjlok ketitik terendah . Harga perusahaan ekspor sahabat saya ,yang kemarn mau dibeli orang 450 juta rupiah, siang itu menjadi tidak berharga sama sekali.Karena seluruh perusahaan sudah diijinkan melakukan ekspor kopi dan cassia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun