Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kemampuan Diplomasi Bukan Hanya untuk Diplomat

4 April 2016   18:08 Diperbarui: 8 April 2016   13:51 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi diplomasi. Sumber: channelcomputing.co.uk"][/caption]Kemampuan  Diplomasi Bukan Hanya Untuk Diplomat

Disaat saat terjadi  kebekuan komunikasi antara dua pihak yang berseberangan, mutlak diperlukan sosok yang  memiliki kemampuan diplomasi , agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Antara lain terjadinya bentrokan antara dua pihak yang sedang bermasalah.

Hal ini terjadi bukan hanya antara negara,tetapi juga bisa sewaktu waktu terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.  Ada banyak hal yang sama sekali diluar dugaan terjadi dan tiba tiba antara dua kelompok atau komunitas berada dalam kondisi siap untuk bertarung. Bila tidak ada orang yang berani dan mampu  menjadi mediator, maka kemungkinan besar akan banyak korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak.

Mediator inilah yang bertugas meneduhkan suasana dan berusaha mendapatkan titik temu antar kedua belah pihak yang berseteru.

Ada pro dan kontra tentang peran dari Mediator atau “Pelobi” ,yang dianggap akan berada diposisi yang akan menguntungkan pihak yang diwakilinya. Baik perusahaan,maupun komunitas yang diwakilinya. Walaupun ada oknum yang melakukannya, namun tentu tidak dapat digeralisir bahwa semua mediator  hanya mencari jalan untuk mendapatkan keuntungan bagi pihaknya, tanpa memikirkan kerugian dipihak  lain.

Setiap orang tentu saja berhak untuk mengeluarkan pendapat dan buah pikirannya ,namun bukan merupakan patokan yang dapat dijadikan acuan dalam kehidupan.Keberhasilan dari diplomasi yang dilakukan oleh Mediator yang baik,tentunya seharusnya menghasilkan :”win win solution” bagi kedua belah pihak .

Dalam hal bila Mediator ini berperan sebagai :”broker” atau perantara untuk mengurus berbagai perijinan dan berurusan dengan birokrasi,jelas menciptakan image yang negative, karena tujuannya adalah bagaimana caranya agar ijin yang diperlukan dapat diterbitkan. Apapun caranya akan ditempuh.  Namun tentu mode mediator setingkat ini, tidak dapat dijadikan mediator dalam hubungan masyarakat. Karena mau atau tidak,akan melakukan peran ganda, bagaimana mendapatkan keuntungan pribadi dari hasil perundingan yang akan dicapai dan sekaligus bagaimana memenangkan pihak yang diwakilinya.

Karena itu seorang Mediator seharusnya memiliki beberapa kemampuan dasar,antara lain:

  • Memiliki intuisi atau kepekaan dan mampu membaca situasi
  • Mampu menghadirkan ide cemerlang disaat saat genting
  • Memiliki kemampuan untuk secara serta merta menyusun strategi
  • Mampu menyampaikan pesan kelompok yang diwakili ,tanpa merusak suasana
  • Mampu memberikan solusi terbaik,yang dapat diterima oleh lawan bicara
  • Memiliki  kemampuan sebagai problem solver.proaktif dan memiliki kemampuan solutif

Dalam perundingan ,seorang Mediator tidak boleh menunjukan rasa takut atau keder menghadapi situasi,Bila keadaan ini terbaca oleh lawan bicara,maka selanjutnya ia akan berada dibawah tekanan tekanan  selama pembicaraan.

Seorang Mediator harus memiliki charisma, sehingga secara halus melemparkan sebuah tekanan, andaikata pembicaraan mereka gagal.maka yang akan menderita kerugian adalah pihak “lawan”

Dalam kata lain, selama pembicaran ,Mediator akan lebih banyak memimpin pembicaraan,walaupun disela sela itu harus menahan diri untuk menjadi pendengar yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun