Kalau kita sendiri tidak menghargai diri sendiri, bagaimana pula orang lain mau menghargai kita? Tentu  saja hal ini sudah sangat tepat. Akan tetapi dalam penerapannya, banyak orang menginterprestasikannya secara berlebihan.
Menghargai diri sendiri, bermakna:
- selalu menepati janji yang sudah diucapkan
- jangan pernah menahan sesuatu yang bukan milik kita
- hindari diri dari lelucon yang tak bermoral
- datang tepat waktu
- menghargai orang lain
- berpakaian yang  sesuai norma di masyarakat
Ini baru beberapa contoh, karena kalau dituliskan semuanya, akan terasa membosankan.
Banyak Yang Keliru Menafsirkan
Kalau ABG bertingkah laku kekanak kanakan, tentu saja dapat dimaklumi, karena mereka sedang dalam proses untuk menemukan jati dirinya. Bisa saja, karena merasa orang tuanya kaya, maka si anak akan bertindak sebagai Boss terhadap teman temannya.
Atau merasa dirinya ganteng dan cantik ,maka mungkin saja remaja ini,akan meniru tingkah laku pemain Sinetron di film film Korea ,yang menjadi favourite nya, Tetapi kita sering kali menyaksikan betapa orang yang rambutnya sudah mulai memutih ,bahkan merupakan orang yang ditokohkan dalam komunitasnya, tidak jarang prilakunya,tak ubahnya bagaikan anak anak remaja,bahkan bisa lebih parah lagi.
Bersikap Dewasa
Secara biologis, kedewasaan seseorang diukur atau ditakar berdasarkan umur.Kalau di Indonesia, 17 tahun keatas ,sudah diijinkan masuk untuk menonton film untuk orang dewasa.Kalau di Malaysia, usia minimal 21 tahun,baru boleh masuk melintasi area Casino.Tidak peduli cuma jalan melintas atau hanya untuk menonton saja, syarat tersebut dijadikan acuan tetap. Kurang dari 21 tahun,dilarang masuk,titik
Di Australia ,beda beda tipis dengan di Indonesia,yakni usia 18 tahun,baru dianggap dewasa. Konon di pegununan Himalaya, dimana ada suku bangsa Honsha,yang rata rata usia hidupnya mencapai diatas 100 tahun,maka orang baru dianggap dewasa,bila usianya 65 tahun. Jadi kalau baru berusia 40 tahun,masih dianggap remaja.Tapi saya cuma dengar kisah ini,ketika kami mengunjungi Lhasa,ibu kota Tibet beberapa tahun yang lalu. Bila diminta saja untuk membuktikannya,sungguh tidak ada foto foto yang dapat saya tampilkan sebagai bukti.
Usia Hanya Acuan,Tapi Tidak Menjamin
Sesungguhnya,usia hanyalah dapat dijadikan sebagai acuan formatif saja dan bukan jaminan,bahwa  di usia yang sudah dianggap matang,tingkah lakunya sesuai dengan kedewasaan usianya.