Kasus Mario BuktiRapuhnya Sistem Keamanan di Bandara
Kasus berhasilnya Mario ,pemuda berusia 21 tahun ,dengan begitu mudah menyelinap di roda pesawat di bandara ,membuktikan betapa rapuhnya system keamanan di bandara kita.
Pemuda yang bernama lengkap Mario Steven Ambarita sukses dengan tindakan nekatnya menjadi penumpang gelap dengan menempelkan tubuhnya di roda pesawat Garuda dengan nomer penerbangan GA 177.
Mario ‘menumpang “ pesawat Garuda ,yang merupakan maskapai penerbangan terbaik dan teraman di Indonesia dari bandar Sultan Syarief Kasim di Pekanbaru- Sumatera dan mendarat di SHIA – Sukarno Hatta International Airport, seperti diberitakan di tribunenews.com.
Bagaimana Mario Dapat Lolos?
Media lebih menyorot ,tentang motif apa yang menyebabkan Mario mengambil tindakan nekat ini, serta apa latar belakangnya. Siapa yang akan memeriksa ,dimana ia dirawat dan tindakanapa yang akan diambil atas tindakannya yang melanggar aturan.
Sesungguhnya ada hal yang jauh lebih penting, yakni bagaimana Mario bisa lolos? Suka atau tidak suka,adalah sebuah fakta dan bukti bahwa system keamanan dari bandara kita sangat lemah. Mengingat Mario bukan siapa siapa, tidak dilatih oleh intelligent manapun, tapi dengan begitu mudah menyusup dan lolos.
Sebagai orang yang sudah terbang ratusan kali, setidaknya saya sudah melalui pemeriksaan diberbagai bandara di Indonesia.
- Pertama untuk bisa masuk ke dalam pintu gerbang keberangkatan, harus menunjukkan tiket
- Antri keloket untuk mendaftar dan mendapatkan nomer tempat duduk
- Harus melalui jalur pemeriksaan pembayaran airport tax
- Tak ada pengecualian,termasuk petugas ,maupun pejabat
- Lalu masuk kejalur pemeriksan ,melewati gerbang X ray
- Kalau lolos, baru berjalan menuju ke waiting room untuk boarding
- Sebelum boarding sekali lagi menunjukkan boarding pass
- Tanpa semuanya ini, seharusnya tak seorang pun bisa mendekati pesawat
- Apalagi sampai bisa menyelinap dan menempel di roda pesawat
Beberapa situs luar negeri tampak memberitakan aksi pria yang bercita-cita menjadi Menkokesra dalam kabinet kerja pemerintahan Presiden Jokowi. Seperti situs berita asal London, Daily Mail, yang menulis 'Perantau putus asa bertahan hidup di roda pesawat pada ketinggian 34 ribu kaki selama satu jam sehingga dia bisa ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan setelah mempelajari bagaimana menyelinap ke pesawat melalui internet'(sumber: www,tribunenews.com)
[caption id="attachment_377589" align="aligncenter" width="420" caption="Mario,/ft,tribunenews,com"][/caption]
Mario Adalah Bukti Rapuhnya Sistem Keamanan
Mario sudah membuktikan ,betapa sangat rapuhnya system keamanan di bandara kita, Semoga isu tentang Mario,jangan hanya terfokus pada “kegilaan” tindakan Mario,tetapi terlebih harus ada tindakan nyata dan introspeksi diri bagi otoritas penerbangan di Indonesia
Jelas dalam hal ini Mario harus mempertanggung jawabkan tindakannya ,namun disisi lain, sesungguhnya kita patut berterima kasih. Kepada Mario, karena sudah menjadi tumbal sebagai alarm untuk mengingatkan kita, betapa lemahnya system keamanan di bandara.
Iluka, 9 April, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H