Kantor Pos di Australia, Padat Karya
Bila membandingkan kemegahan gedung  Kantor Pos di Indonesia dengan Kantor Pos di Australia,sangat kentara bedanya. Kantor Pos di Indonesia,umumnya megah dan besar .Apalagi Kantor Pos di jakarta dan kota kota besar lainnya,di tanah air kita.
Tetapi disisi lain,ada sesuatu nilai tambah yang dapat dijadikan masukan ,yakni Kantor Pos disini,walaupun rata rata bangunannya,imut imut,namun merupakan kantor yang padat karya. Karena memiliki fungsi ganda,yakni sebagai kantor Pos dan sekaligus sebagai toko.
Ditiap kecamatan ada kantor Pos Pembantu,yang rata rata adalah kantor dengan dwifungsi yakni kantor Pos dan Toko.
Untuk kantor Pos utama,lumayan bersarnya.Banyak orang menduga,bahwa dengan memasuki era digital ini,maka Kantor Pos akan gulung tikar. Namun hingga saat ini, kantor Pos Utama di Australia, tetap bekerja 24 jam sehari,untuk kegiatan internal yang dibagi atas beberapa shift.
Setiap kali memasukki masa Natal dan Tahun Baru, bahkan Kantor Pos perlu menggaji karyawan lepas ,yang bersifat partimer. Misalnya,masuk malam dan pulangnya pagi hari,dengan gaji berkisar 30 dolar perjam. Bilamana sudah terlatih dan dianggap menguasai tata cara kerja di Kantor Pos,maka Pekerja Part Timer,dapat mengajukan permohonan untuk menjadi karyawan tetap.
Pada umumnya,yang mau masuk kerja malam adalah orang orang dari ASia,sedangkan orang Australia,tidak tertarik untuk kerja pada hari Sabtu -Minggu dan hari hari libur. Apalagi bilamana ,diharuskan masuk kerja dimalam hari. Karena rata rata orang Australia,mementingkan hari libur,untuk bersantai bersama keluarga
Sementara bagi orang Indonesia dan Asia pada umumnya,apapun kerja asal halal,apalagi bila ada overtime ,yang lumayan besarnya,tidak akan menolak tawaran untuk kerja di hari libur dan malam hari.
Kalau bekerja dimalam hari,gaji perjam rata rata sekitar 30 dolar perjam dan bilamana bertepatan dengan hari Minggu atau hari libur,perjam akan mendapatkan 48 dolar atau setara dengan Rp.500.000 perjam. Lumayan kan?