Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalau Tidak Bisa Meninggalkan Warisan Jangan Tinggalkan Hutang

16 Agustus 2014   03:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:26 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14081100182055562956

Kalau Tidak Bisa Meninggalkan Warisan Jangan Tinggalkan Hutang

Kalimat ini yang cukup menyentak bagi yang membacanya ,adalah salah satu iklan Pemakaman di Australia.Membuat orang bagaikan tersadarkan ,bahwa suka atau tidak suka, ungkapan ini memang ada benarnya.

Tidak ada yang pasti di dunia ini,kecuali satu, yakni setiap manusia yang dilahirkan ,suatu waktu akan meninggal.Kalimat yang sangat tidak nyaman untuk di dengar dan di ingat. Pertama kali saya mendapatkan telpon yang menawarkan tentang , kontrak pemakaman diri, saya sungguh sangat tersinggung

Saya katakan pada si nona yang menelpon. “Maaf anda kurang sopan, masa nanya tentang pemakaman, padahal saya masih hidup?” Ternyata si nona ,malah berbalik bertanya dengan nada heran:’Maaf Tuan, sudah tentu kami menawarkan pada orang yang masih hidup, bagaimana mungkin menawarkan pada orang yang sudah meninggal?”

Saya terdiam dan rasanya mau marah. Tapi nada yang jawab telpon kedengarannya serius.Sesaat bagaikan tersadar dari mimpi , saya menyadari kekeliruan saya. Benar kata si nona , bagaimana mungkin orang yang sudah meninggal ditawari pemakaman?

Tapi,karena rasa hati saya sudah tidak nyaman, maka saya katakan bahwa saya sudah punya asuransi dan kemudian pembicaraan saya akhiri dan telpon ditutup.

Di sini sudah biasa , orang melunaskan biaya pemakamannya selagi masih hidup

Putri kami yang menyaksikan ,wajah saya merah padam ,setelah menerima telpon bertanya apa sebabnya. Saya jelaskan bahwa ada orang yang tidak sopan, masa mau tawarkan kontrak pemakaman .Putri kami menjelaskan,bahwa disini adalah hal yang sangat biasa, Tidak sedikit orang Austrlia yang sudah berusia diatas 60 tahun sudah melunaskan biaya pemakaman mereka. Karena prinsip mereka, kalau tidak bisa meninggalkan harta warisan untuk anak cucu, janganlah meninggalkan hutang

Saya jadi terdiam. Teringat akan kejadian beberapa tahun lalu di Padang,Waktu kami melayat salah seorang kerabat yang meninggal, putranya mengomel :” Kata orang bapak saya kaya,, ternyata utangnya banyak, Malah beli peti mati saja harus utang dulu. “

Saya sangat tersentak dan amat sedih, walaupun yang mengomel adalah putra kerabat kami, tetapi sangat terasa dihati saya. Memang benar, kalau kita tidak bisa meninggalkan warisan untuk anak anak, jangan pula meninggalkan utang.=Agar jangan diomelin oleh anak kelak ,ketika kita sudah tiada,

Jangan Sia Siakan Hidup Kita

Memang uang bukanlah tujuan hidup kita. Uang bukan segalanya dan juga uang bukanlah nomer satu dalam hidup ini, Tapi hidup adalah sebuah realita yang tidak dapat ditawar. Kita boleh boleh saja berfalsafah bahwa :"Uang itu adalah sampah dunia" Tetapi jangan lupa, bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak dapat dibayar atau dilunasi dengan kotbah ,betapapun hebatnya. Karena semuanya memerlukan uang.

Iklan yang disampaikan oleh Biro Pemakaman tersebut diatas, memang tidak enak kedengarannya. Namun kalau kita simak dengan baik,ada benarnya,Bahwa kendati uang  bukanlah segalanya, tapi setidaknya ,bila kita tidak bisa meninggalkan harta warisan untuk anak cucu, minimal jangan sampai meninggalkan hutang. Dalam kalimat lain, ,kalau tidak bisa meringankan, jangan sampai membebani hidup anak cucu. SEbuah kenyataan terkadanng memang pahiti dirasakan.

Biaya Pemakaman di Australia

Biaya pemakaman paling sederhana disini adalah 5000 dollar atau sekitar 50 juta rupiah. Sedangkan pemakaman lengkap dengan  musik dan prosesi adalah 25 ribu dollar atau sekitar 250 juta rupiah, Uang sejumlah ini belum termasuk pemakaman mewah, melainkan dianggap standar. Pada umumnya pria yang sudah berusia di atas 65 tahun atau sudah mendapatkan Senior Card ,,sudah melunaskan biaya pemakaman mereka. Malahan ada yang sudah melunaskan sejak usia masih 50 tahun. Alasannya adalah tidak ingin membuat keluarga sedih dua kali. Pertama anggota keluarga meninggal ,kedua harus minjam di bank untuk biaya pemakaman.

Serasa aneh memang, Namun kalau kita simak, orang barat memang lebih banyak mengunakan logika dan orang timur menggunakan hati. Lain Padang , lain pula belalangnya

Catatan penulis

Di Indonesia ,membicarakan pemakaman pada keluarga yang masih hidup, bisa dianggap tidak sopan dan kesannya seolah menyumpahi orang tua. Tetapi bila kita berpikiran jernih,memang ada benarnya, jangan tinggal kan hutang untuk anak anak, agar orang tua tidak disesali,Sebuah kenyataan ,memang terkadang amat pahit untuk diterima oleh hati.Tapi sebuah fakta yang tak dapat dipungkiri adalah bahwa kalau tidak bisa meninggalkan warisan, janganlah tinggalkan utang

MountSaint Thomas, 15 Agustus, 2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun