[caption id="attachment_380833" align="aligncenter" width="460" caption="pemakanan jazad Zainal Abidin.detiknews"][/caption]
Detik News:” Pemprov Bantah Tolak Pemakaman Jenazah Zainal Abidin”
Membaca berita ,bahwa jenazah Zainal Abidin, salah satu terpidana mati yang sudah menjalani eksekusi, ditolak oleh Gubernurnya untuk dimakamkan dikampung halamannya di Palembang, tiba tiba ada rasa simpati saya pribadi pada orang yang sudah almarhum ini. Bukan karena sama sama terlahir di pulau Sumatera, melainkan ada rasa iba, bahwa orang yang sudah mati pun masih mau dihukum ,yakni dibuang dari kampung halamannya.
Berbeda bagaikan siang dan malam dengan perlakuan terhadap Sukumaran dan Chan . Yang dibela mati matian dan sesudah mati,masih diadakan upacara penghormatan dan diterbangkan ke negeri asalnya di Australia. Bahkan sudah ditunggu dengan karangan bunga duka.
Namun ,saya hanya bisa menarik nafas dalam dalam,sambil merenung:” Koq tega tega amat ya gubernurnya?”Jazad Zainal Abidin pun mau di hukum,dengan jalan tidak boleh dikuburkan dikampung halamannya?” Namun ,tentunya hal ini hanya merupakan kegundahan pribadi. Nggak berani saya ungkapkan. Karena akibatnya saya bisa diserang habis habisan dan disebut orang yang mau membela pengedar narkoba. Padahal masalahnya bukan disitu. Taka da setitikpun kaitannya dengan bela membela siapa. Hanya rasa kemanusiaan saja yang mencuat. Mungkin saya terlalu sensitive.
Detik News :” Pemprov Bantah”
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin disebut-sebut menolak pemakaman Zainal Abidin di wilayah kerjanya. Karena itu, Zainal akhirnya dimakamkan di Cilacap, Jawa Tengah, setelah dieksekusi Rabu dini hari. Ketika dikonfirmasi, Pemprov membantah kebijakan itu.
"Pemprov atau Gubernur tidak pernah melarang jasad Zainal dibawa ke Palembang. Kami tidak ikut campur urusan itu," kata Sekda Sumsel Mukti Sulaiman ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (29/4/2015). Bahkan Mukti mengatakan ,sama sekali tidak tahu menahu tentang masalah tersebut.
Soal penolakan pemakaman Zainal terungkap saat Jaksa Agung Prasetyo memberi keterangan pers, Selasa (28/4) malam. "Satu (terpidana) di antaranya dari Palembang. Ternyata ada permintaan dari Gubernur di sana supaya tidak dibawa ke Palembang," kata Prasetyo.
"Akhirnya kita putuskan dimakamkan di Cilacap," kata dia. (Baca: Ditolak Gubernur Sumsel, Zainal Abidin Akan Dimakamkan di Cilacap)
Zainal Abidin dieksekusi mati karena menyimpan 58 kg ganja dan diamankan di rumahnya pada tahun 2001. Di PN Palembang, ia divonis 18 tahun penjara. Tapi saat banding hingga ke tingkat MA, ia divonis mati dan sudah menjalani eksekusi di sebuah hutan di Pulau Nusakambangan . Zainal Abidin adalah salah satu dari 8 terpidana mati ,yang sudah dieksekusi
Saya tidak tempatkan tulisan ini dikanal politik,karena jujur, saya sama sekali tidak mengerti politik.Hanya sebuah pertanyaaan yang belum terjawab karena berita yang simpang siur.
New South Wales. 29 April, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H