Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Janji Pernikahan Menuntut Pembuktian

23 Februari 2016   17:02 Diperbarui: 23 Februari 2016   17:11 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Alam Menuntut Pembuktian Janji

“Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup”  Sebuah janji pernikahan yang  timbali balik. Diucapkan baik oleh Mempelai Pria maupun Mempelai wanita.

Indah sekali kalimatnya terutama dibagian :” setia dalam untung dan malang”. Alam menjadi saksi akan janji pernikahan sepasang anak manusia ini. Kalau dalam keadaan untung, rejeki melimpah dan berbagai kesenangan, tidak diragukan lagi bahwa janji ini pasti akan ditepati oleh pasangan ini. Time will be the witness..Waktulah yang akan menjadi saksi.,apakah janji pernikahan yang diucapkan hanya sekedar pelengkap formalitas atau sunggguh sungguh keluar dari lubuk hati yang terdalam dari pasangan yang menikah.

Janji Pernikahan Harus Dibuktikan

Namun hidup bersifat dinamika yang bergerak dari satu sudut kesudut lainnya dan mengalami perubahan demi perubahan. Hidup tidak hanya bersifat dinamika, tetapi juga penuh dengan romantika. Romantika bukan hanya dalam pengertian  kasih mengasihi atau sayang menyayangi,namun terkadang menuntut janji. Yakni  janji yang diucapkan dalam acaraa sacral sebuah pernikahan

Kemarin kami menengok teman yang terbaring sakit di salah satu rumah sakit.  Tapi disana ,tidak ada siapa siapa. Selain kami. Penasaran, saya bertanya:” Maaf, istri masih dikantor yaa pak?”

Yang ditanya diam dan tampak matanya menatap kosong kelangit langit kamar rumah sakit .Dan dengan suara hampir tidak terdengar ,seakan bergumam. Menjawab :” Libur ke Bali….” Gantian ,kini kami yang bengong, Masa suami terbaring dirumah sakit dan  istri liburan ke Bali?:

Seakan dapat membaca pikiran kami, teman kami menambahkan:” tiket sudah terbeli,tiba tiba saya sakit. Batal berarti tiket angus dan tidak ada pengembalian uang. Istri saya menanyakan pendapat saya, maka saya ijinkan ia pergi…….”Kami berdua terdiam dan hanya dapat saling pandang, Karena merasa sangat jangal,bahwa seorang istri begitu tega meninggalkan suami yang sedang terbaring dirumah sakit, hanya lantaran tidak mau kehilangan uang yang sudah dibayarkan..

Namun, kami menahan diri ,untuk tidak berkomentar, lebih jauh ,selain sekedar mengatakan:" Ooo yaaa" dan kemudian berdiam diri. Karena bukanlah hak kami untuk menilai keluarga orang, walaupun sahabat sendiri. Karena mungkin saja ,ada alsan lainnya yang kami tidak paham...Karena itu kami alihkan pembicaraan ke bagaimana kondisinya dan hal hal yang ada hubungan dengan kesehatannya.

Kejadian ini Pernah Terjadi Juga di Jakarta

Pikiran saya langsung menerawang ke Jakarta..Karena walaupun beda lokasi dan beda pelakunya,namun modusnya sama. Tiket liburan ke Hongkong sudah terbeli untuk berdua.Dua hari sebelum keberangkatan, maag suami kumat dan masuk  ke  Intensif Care Unit. Diharuskan tinggal,karena kondisi tubuh sangat lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun