Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Berjudi dengan Nyawa Orang

7 Februari 2016   19:31 Diperbarui: 8 Juni 2016   10:32 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Berjudi Dengan Nyawa Orang

Mendengar kata :”Casino” saja, banyak orang  yang merasa ngeri karena terbayang sebuah tempat dimana orang berjudi. Dan yang namanya judi adalah ” adu peruntungan” bisa menang dan bisa kalah. Tapi yang namanya boss Casino, pasti tidak mau rugi, karena sudah melakukan  survey bertahun tahun, bagaimana caranya agar perusahaan Casinonya selalu untung.

Nah,dalam hal ini ,paling yang kalah, sampai menjual kendaraannya,tidak sampai mengorbankan hidupnya.

Akan tepati baik sadar ataupun tidak banyak orang yang berjudi dengan nyawa orang. Mempertaruhkan kehidupannya sendiri, maupun bersama keluarga dan orang  lain. Dengan mengendarai kendaraan secara ugal ugalan hanya karena mengejar storan. Serta  sama sekali tidak terpikirkan untuk mempersiapkan kendaraannya dengan baik.

Istilah :”Safety first” ,agaknya sudah tidak penting lagi bagi kebanyakan orang, sehingga terjadilah setiap hari, berbagai kecelakaan lalu lintas,  Yang merupakan pembunuh nomor dua di Indonesia.dan konon merenggu nyawa orang sekitar 30 ribu orang pertahun .

Penyebabnya  Hanya Masalah Sepele:

  • Mengantuk
  • Rem blong
  • Ban pecah
  • Ban tidak balance
  • Rem tangan tidak bekerja
  • Lampu tidak menyala
  • Lampu sign tidak bekerja
  • Ban slip

Seharusnya Kecelakaan tersebut dapat dihindarkan atau di minimalkan dengan cara:

  • Memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat
  • Minum obat sebelum atau sewaktu mengendarai  mobil sangat berbahaya, karena efek ngantuk
  • Jangan mengunakan ban yang sudah tidak layak pakai
  • Pastikan minyak rem cukup dan rem tangan bekerja dengan baik
  • Pastikan semua lampu berkerja
  • Hindari gunakan HP sewaktu menyetir,bila sangat perlu ,minggirkan kendaran dan berhenti
  • Ban yang kurang angina dapat menjadi pemicu ,larinya kendaraan menjadi tidak stabil

Bila Berkendara Jarak Jauh

  • pastikan ban dalam kondisi layak pakai
  • periksalah angin ban kendaaran dalam kondisi seimbang
  • kalau mengantuk ,minggirlah dan istirahatlah
  • karena rasa ngantuk, menyebabkan perintah otak , diterima secara lamban,
  • sehingga kaki terlambat menginjak rem satu atau dua detik,tapi cukup untuk menyulut terjadinya kecelakaan.

Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis, yang sudah mendapatkan SIM A sejak tahun 1963,berarti sudah 50 tahun mengendarai mobil,hingga saat ini. Beberapa bulan lalu, saya masih menyetir dari Jakarta ke Cilacap pulang pergi .Namun setiap tiga jam sekali, berhenti barang beberapa menit,baik untuk minum kopi, ke toilet atau sekedar istirahat. Karena dalam keletihan,walaupun kita merasa kuat, tapi gerak reflek sudah melamban.

Bersyukur, hingga hari ini, belum sekali juga terjadi kecelakaan,,Oleh karena itu ,jangan berjudi dengan nyawa sendiri,nyawa keluarga, maupun nyawa pengguna jalan lainnya.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun