Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jakarta Lumpuh Total - Taksi 500 Ribu!

10 Februari 2015   04:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:31 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_368053" align="aligncenter" width="640" caption="Jakarta lumpuh/doc.pri"][/caption]

Jakarta Lumpuh Total, 7 Jam Dari Sukarno Hatta Belum Sampai Dirumah

Kami landing di Bandara Sukarno Hatta dari penerbanganBanda Aceh ke Jakarta.Selesai mengambilbagasi, saya melihat ke jam tangan,menunjukkan pukul 10.35 pagi. Langsung naik taksi bandara ,dengan harapan sekitar 40 menit lagi sudah bisa istirahat di apartement kami di Kemayoran. Karena pagi tadi kami bangun jam 3 dinihari dan jam 3.30 sudah dijemput ,untuk diantarkan kebandara.

Namunbegitu keluar dari pintu toll bandara Sukarno Hatta, taksi mulai merambat sejengkal sejengkal. Tapi saya berpikir,mungkin Cuma sesaat dan selanjutnya akan berjalan lancar lagi. Namun ternyata perkiraan kali ini meleset jauh .Hingga dua jam berkendara dengan taksi,pejalanan kami baru beberapa kilometer

[caption id="attachment_368055" align="aligncenter" width="490" caption="banjir dan macet ,pasangan setia/doc.pri"]

14234905791516734363
14234905791516734363
[/caption]

Kesempatan untuk Mejeng di Kompasiana Lenyap

Sebenarnya ada undangan via chatting dengan Admin,yakni Mbak Ella yang cantik, bahwa kami berdua dapat kesempatan untuk mejeng di Kompasiana TV. Walaupun sebenarnya kami sudah sangat sering tampil dalam dialog interaktif di berbagai stasiun televisi,namun untuk di Kompasiana belum sekali jua dapat kesempatan. Bukan salah nya Admin,karena sudah 3 kali pesan inbox ,namun kami berdua yang jarang ada ditempat.

Oleh karena itu dengan berat hati , sayakontak Mbak Ella :”Maaf mbak Ella. Kami terjebak banjir dan macet.Sudah 4 jam ,taksi belum bisa bergerak”

“Aduh..sayang sekali. Pak Tjip..kami sebenarnya ingin pak Tjip dan bu Rose sesekali tampil di Kompasiana TV’”.. Yaaa. ..sayapingin sesekali mejeng di Kompasiana Tv.,tapi banjir sudah menghanyutkan sepotong impian saya…..hmmmm

Maju Kena ,Mundur Kena,Berhenti juga Kena

4 Jam menunggu dengan sia sia,tak tampak satupun kendaraan yang masuk keruas jalan menuju kePRJ… info yang masuk : “Banjir dan macet total”. Pengendara motor dengan bebas melintas dijalan toll,bahkan melawan arus..Sepertinya semua aturan menjadi gugur,ketika banjir dan macet.

Maka saya minta pak Sopir, mutar haluan menuju ke ruas jalan kearah Cempaka Putih. Dengan merangkak perlahan, 3 jam kemudian,kami baru sampai dimulut jalan menuju ke Cempaka Putih.Tetapiternyata kondisi disini sama parahnya dengan jalan menuju ke PRJ. :”mati total”

Cari Hotel

Jam sudah menujukkan keangka6.45 ,berarti sudah lebih dari 7 jam kami dijalan.


  • Rasa kantuk
  • Lelah
  • Lapar
  • Dan mau ke tollet

Bayangkan menahan keempat nya,namun belum terlihat tanda tanda ,bahwa kami bisa pulang kerumah.Sedangkan jam 2.30 dinihari,kami sudah harus ke bandara lagi untuk menuju ke Yogya. Terus mau salahkan siapa ? Jokowi? Ahok? Ah.enggaklah…saya nggak mau ikutan kayak anak kecil yang ngamuk dan menyalahkan sana sini.Saya berunding istri saya dan :” deal” dalam 3 detik ,kesepakatan antara saya sebagai kepala negara dan istri saya sebagai menteri keuangan sudah tercapai ,yakni :”Tidur di Hotel”

[caption id="attachment_368056" align="aligncenter" width="640" caption="ketika banjir dan macet,semua aturan tidak berlaku? /doc.pri"]

14234908691040952041
14234908691040952041
[/caption]

Hotel Penuh

Kami berhenti di Hotel Idola,yang kelihatan lumayan. Saya pesan sama sopir, tunggu yaa, saya chek dulu. Tapi begitu saya menonggol di ruang receptionist .si mbak dengan senyum penuh penyesalan mengatakan:” Aduhh.maaf pak.. semuanya penuh..bahkan suite room juga fullbook”

Hmmm ya baik mbak.” Jawab saya dengan nada lesu. Karena sama sekali tidak nyangka ,banyak orang yang berpikiran sama,yakini macet,masuk hotel’

Akhirnya Dapat Grand Menteng

Turun di depan hotel Grand Menteng.saya berdoa dulu dalam hati, karena tadi lupa berdoa,nggak dapat kamar.. Lalu ,melangkah dengan penuh percaya diri.“Malam mbak.. Maaf masih ada kamar?Hmm Ada satu pak delux room”

Wah, rasa dapat undian saya,langsung keluarkan KTP dan bilang sama si mbak:” Okay mbak,saya satu malam yaa” .Karena saya melirik dibelakang saya sudah ada 4 orang lagi yang baru datang. Saya menuju ke Taksi dan memberitahu istri saya ,bahw kamar sudah didapat. Koper diturunkan oleh pak sopir dan istri saya membayar ongkos taksi .Berapa? Rp.485.000 (empat ratus delapan puluh lima ribu rupiah)

Hmmlega rasanya ,walaupun tidak bisa pulang kerumah.tapi setidaknya malam ini,tidak kami habiskan ditengah kemacetan yang melumpuhkan Jakarta.

Sayup sayup saya masing tergiang lirik lagu ini:” sudah tahu Jakarta banjir..sudah tahu Jakarta macet…sapa suruh ente datang kesini…?!”

Makanya saya tidak berani complain ,hanya sekedar curhat, bahwa kami tidak bisa pulang kerumah dan terpaksa mengingap di Hotel malam ini

Grand Menteng Hotel. 9 Pebruari,2015

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun